Salin Artikel

Soal Pekerja Migran Ilegal, KSAL: Tangkap Sebelum Mereka Berangkat

Menurut Yudo, langkah ini dilakukan guna memberantas penyelundupan calon pekerja migran Indonesia ilegal ke luar negeri.

“Perintah saya memang tidak perlu menunggu berangkat, sebelum berangkat pun silakan tangkap,” tegas Yudo di sela-sela Rapim TNI AL Tahun 2022 di Mabesal, Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Yudo menjelaskan bahwa perintah itu merujuk pada tugas TNI AL, yakni menjalankan tugas penegakan kedaulatan dan hukum di laut.

Yudo menjelaskan, upaya penggagalan penyelundupan calon pekerja ilegal tidak hanya dilakukan di laut, tetapi juga di wilayah darat.

“Berkali-kali juga kita tidak hanya menangkap di darat saja. Kemarin saat patroli mereka juga banyak yang mengirim TKI (pekerja migran) ilegal ke Malaysia melalui laut dan sudah kita tangkap,” kata mantan Pangkogabwilhan I itu.

Setelah berhasil menggagalkan penyelundupan, Yudo mengatakan, prajuritnya selama ini langsung menyerahkan calon pekerja migran ilegal ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

Selain berkoordinasi dengan kepolisian, TNI AL juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat mengenai hasil dari penggagalan penyelundupan calon pekerja migran ilegal.

“Tentunya kalau koordinasi dengan aparat terkait di daerah itu tugasnya para Komandan Lantamal dan Lanal ya saya yakin sudah koordinasilah,” imbuh dia.

Belakangan, TNI AL telah menggagalkan puluhan calon pekerja migran ilegal yang akan diberangatkan ke luar negeri.

Terbaru, TNI AL menggagalkan penyelundupn 22 calon pekerja migran Indonesia ilegal yang akan dikirim ke Malaysia di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (1/3/2022).

Sebanyak 22 calon pekerja migran ilegal ini terdiri atas 8 pria dan 14 perempuan.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/02/16240481/soal-pekerja-migran-ilegal-ksal-tangkap-sebelum-mereka-berangkat

Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke