Pertama, ia berpesan agar penguatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana tetap dijadikan prioritas dalam meningkatkan ketahanan dan ketangguhan bencana.
"Kita perlu terus membangun kesadaran, kepedulian, dan budaya masyarakat, supaya tidak saja tanggap dan tangguh mengantisipasi bencana, tetapi juga aktif menjaga lingkungan dan kelestarian alam," kata Ma'ruf, Kamis.
Ia menyebutkan, capaian dalam penanganan Covid-19 dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan edukasi dan kolaborasi dengan semangat gotong royong.
Kedua, Ma'ruf meminta agar penanganan tanggap darurat diperkuat dan dipercepat untuk mengurangi korban dan kerugian akibat bencana.
Ketiga, Ma'ruf menyoroti penguatan proses pemulihan pascabencana di mana prinsip membangun kembali menjadi lebih baik, aman, dan berkelanjutan perlu terus diupayakan dengan melibatkan unsur masyarakat.
"Dalam hal ini, prinsip tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sekaligus ditegakkan, leave no one behind, tidak boleh ada yang ditinggalkan)," kata dia.
Terakhir, ia menekankan masih ada beberapa penuntasan pemulihan pascabencana yang masih harus dikerjakan, antara lain pemulihan pascabencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulawesi Tengah.
Kemudian, penanganan pascagempa di Pandeglang, Banten; penanganan pascaerupsi Gunug Semeri di Lumajang, Jawa Timur; serta penanganan pascabencana Badai Seroja di Nusa Tenggara Timur.
"Semua penanganan yang masih on progress saya minta untuk terus dipantau dan ditangani hingga tuntas," ujar Ma'ruf.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memberikan sumbangsih dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
"Seluruh dedikasi waktu, tenaga, dan sumber daya yang dicurahkan dalam menangani dan menyelesaikan krisis-krisis penanggulangan bencana di berbagai pelosok Indonesia, kiranya menjadi amalan yang tak ternilai," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/24/15014731/wapres-sampaikan-4-strategi-hadapi-bencana