Salin Artikel

Pemerintah Berencana Kirim Tim untuk Data WNI yang Jadi Teroris di Afghanistan, Suriah, dan Filipina

"Dalam waktu dekat ini tim advance ini rencana akan berkunjung sambil menunggu situasi kaitan masalah pandemi sehingga nanti akan mendapatkan data yang semakin riil jumlah dari FTF kita yang masih hidup," kata Boy dalam rapat dengan Komisi III DPR, Selasa (25/1/2022).

Boy menjelaskan, saat ini para FTF tersebut tersebar di kamp pengungsian, kamp penahanan, atu berpindah ke wilayah-wilayah konflik lainnya seperti dari Suriah menuju Yaman.

Dia menyebutkan, tidak sedikit pula anak-anak berada di kamp pengungsian yang diharapkan dapat dijemput pemerintah.

"Jadi proses repatriasi yang sedang dibahas ini lebih berfokus pada anak-anak dan kemudian nanti dari hasil asesmen kemungkinan akan meningkat kepada wanita, sementara belum berkaitan dengan yang pria," ujar Boy.

Boy memaparkan, BNPT mencatat ada 2.127 WNI yang menjadi FTF di Irak dan Suriah, 35 WNI menjadi FTF di Filipina, dan 23 orang WNI menjadi FTF di Afghanistan.

Dari jumlah tersebut, kata Boy, Satuan Tugas Penanggulangan FTF telah melakukan validasi data sebanyak 529 profil WNI yang berada di wilayah-wilayah tersebut.

Ia menambahkan, satgas juga telah menjemput 13 profil WNI yang telah dideportasi dari berbagai negara.

"Jadi sudah ada 13 di 2021 ini yang berhasil dideportasi dan kami lakukan pengawalan dan kami berikan program deradikalisasi bekerja sama dengan Kementerian Sosial," kata Boy.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/25/13463671/pemerintah-berencana-kirim-tim-untuk-data-wni-yang-jadi-teroris-di

Terkini Lainnya

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke