Salin Artikel

Warga Mengeluh Belum Dapat Bantuan hingga 3 Hari Kebanjiran, Ini Kata Sekcam Benda

TANGERANG, KOMPAS.com - Warga yang terdampak banjir di Jurumudi, Kecamatan Benda, sempat mengeluh lantaran belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Tangerang hingga Kamis (20/1/2022).

Padahal, banjir sudah muncul di Jurumudi sejak Selasa (18/1/2022).

Menanggapi hal itu, Sekretaris Camat Benda Riswan Setyo berdalih bahwa barang yang hendak dikirim untuk bantuan warga memang terbatas.

"Ya belum, karena kan kita terbatas ya (barang untuk bantuannya)," ungkapnya saat ditemui, Kamis.

Riswan mengaku, barang untuk bantuan warga terdampak banjir baru datang pada Rabu sore.

Pihak Kecamatan Benda kemudian mendistribusikan bantuan tersebut pada Kamis sore.

"Barang kan baru datang kemarin (Rabu) sore, hari ini baru kita distribusikan," kata Riswan.

Riswan sebelumnya menyebutkan, lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir di wilayah administrasinya, termasuk warga Jurumudi.

Selain di Jurumudi, banjir juga terjadi di Kelurahan Jurumudi Baru, Benda, dan Belendung.

Namun, banjir di Kelurahan Belendung kini sudah surut.

"Untuk hari ini, banjir di Belendung sudah surut. Jadi, tinggal bantuan kita fokuskan di Benda, Jurumudi, dan Jurumudi Baru," paparnya.

Riswan mengaku tak dapat memprediksi kapan banjir di tiga kelurahan itu akan surut sepenuhnya.

Pemerintah Kota Tangerang tengah berupaya agar banjir dapat segera surut. Salah satu caranya dengan memompa air menggunakan mesin.

"Kita antisipasi dari Dinas Pekerjaan Umum, BPBD, dengan mesin pompa. Hari ini sudah banyak yang mulai surut. Tapi masih ada beberapa yang tergenang," ucapnya.

Tarmuji (26), seorang warga RT04/RW08, Jurumudi, sebelumnya mengaku belum mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kota Tangerang.

"Belum ada dari pemerintah, saya belum dapat apa-apa," ungkapnya saat ditemui, Kamis.

Padahal, kata dia, keluarganya sempat mendapatkan bantuan dari Pemkot Tangerang saat banjir terjadi di permukiman itu pada tahun 2020.

Bantuan yang diberikan seperti popok, beras, mie instan, dan lainnya.

Dia menyebut, pada 2021, banjir tidak terjadi di permukiman itu.

Meski banjir sempat memasuki kediamannya, Tarmuji memilih untuk tidak mengungsi.

Sebagai informasi, ketinggian banjir di RT04 itu sempat berkisar 60 sentimeter. Kini, ketinggian banjir di sana menyentuh 40 sentimeter.

"Saya takut ada yang hilang di rumah. Selagi masih bisa tidur di rumah, ya sudah tidur saja," ungkap Tarmuji.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/21/06214041/warga-mengeluh-belum-dapat-bantuan-hingga-3-hari-kebanjiran-ini-kata-sekcam

Terkini Lainnya

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke