Bendungan ini telah dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp 1,44 triliun.
"Bendungan Bintang Banau di Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada pagi hari ini, saya nyatakan diresmikan," ujar Jokowi dalam siaran langsung peresmian yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi berharap bendungan ini akan mendukung ketersediaan air di Sumbawa Barat, mendukung ketahanan pangan di NTB, dan juga bisa memenuhi kebutuhan air baku.
Khususnya di wilayah-wilayah kering di provinsi itu.
Presiden mengungkapkan, Bendungan Bintang Bano ini memiliki kapasitas tampung yang sangat besar yakni 76 juta meter kubik air.
"Dengan luas genangan 256 hektare. Dan mampu mengairi sawah 6.700 hektare," jelasnya.
Jokowi melanjutkan, Bintang Bano adalah satu dari enam bendungan yang dibangun di NTB.
Dua bendungan lain sebelumnya sudah diresmikan pada 2018 yaitu Bendungan Tanju dan Bendungan Mila.
Lebih lanjut Kepala Negara menuturkan, Bendungan Bintang Bano ini adalah bendungan yang ke-29, yang telah diresmikan sejak 2015.
Dia menargetkan pada akhir 2024 total ada 57 bendungan di seluruh Tanah Air yang dapat diselesaikan.
"Kenapa ini kita bangun bendungan-bendungan ini? Ketahanan pangan, kemandirian pangan, kedaulatan pangan itu hanya akan bisa terjadi kalau di seluruh provinsi ini ada air," kata Jokowi.
"Kuncinya ada air. Dan air itu ada kalau kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya. Oleh sebab itu kenapa bendungan-bendungan ini," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/14/12134491/jokowi-resmikan-bendungan-bintang-bano-di-ntb-berdaya-tampung-76-juta-meter