Salin Artikel

Presiden Jokowi Dinilai Tak Akan Gegabah Tentukan Capres Pilihannya untuk Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, Presiden Joko Widodo tidak akan terburu-buru dalam menentukan sosok yang akan ia pilih sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Menurut Burhanuddin, Jokowi masih membuka pintu bagi seluruh sosok yang akan maju menjadi capres karena situasi perpolitikan menjelang 2024 masih sangat cair.

"Saya kira Presiden Jokowi tidak akan gegabah untuk menentukan capres pilihannya. Terlalu dini karena bagaimanapun situasi masih sangat cair dan saya kira he's not closing the doors for anyone," kata Burhanuddin dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (12/1/2022) malam.

Lebih lanjut, Burhanuddin menilai, ada tiga faktor yang membuat Jokowi dapat menjadi sosok penentu atau king-maker pada Pilpres 2024 mendatang.

Faktor pertama adalah tingkat penerimaan publik atau approval rating terhadap Jokowi yang tinggi.

"Sekarang 71,4 persen, kalau kita lihat data dari Political Intelligence Global Leaders Approval Rating yang baru dirilis Januari 2022, itu Presiden Jokowi approval rating-nya nomor dua di bawah Modi (PM India, Narendra Modi) di antara 13 negara demokrasi dunia," ujar Burhanuddin.

Faktor kedua, lanjut Burhanuddin, tergantung dari jumlah pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berkorelasi pada judicial review atas ambang batas pencalonan presiden di Mahkamah Konstitusi.

"Kalau misalnya presidential threshold itu bisa diturunkan, artinya gugatan terkait itu disetujui oleh MK, itu akan membuka kotak pandora. Jadi kemungkinan Presiden Jokowi untuk menjaga agar calon tidak lebih dari 3 itu menjadi sulit dan karenanya posisi beliau sebagai king maker jadi berkurang," kata Burhanuddin.

Sementara, faktor ketiga tergantung pada ada tidaknya sosok yang elektabilitasnya mendominasi bursa calon presiden.

Burhanuddin berpandangan, meski posisi tiga besar elektabilitas capres selalu diisi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sejauh ini belum ada tokoh yang elektabilitasnya dominan.

Ia mencontohkan, elektabilitas Prabowo saat ini turun dibandingkan perolehan suaranya pada Pilpres 2019 lalu. Sementara, elektabilitas Ganjar memang meningkat tetapi popularitasnya cenderung stagnan, sedangkan elektabilitas Anies juga tidak lebih dari 20 persen.

"Artinya top three ini juga tidak begitu dominan seperti yang kita saksikan di tahun 2014 ketika Pak Jokowi pertama kali muncul atau Pak SBY ketika tahun 2004," kata Burhanuddin.

Oleh karena itu, Burhanuddin menegaskan, Jokowi akan menjadi king maker apabila approval rating tinggi, presidential threshold tetap 20 persen, dan tidak ada capres yang dominan hingga menit-menit akhir.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/13/09455451/presiden-jokowi-dinilai-tak-akan-gegabah-tentukan-capres-pilihannya-untuk

Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke