Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati melalui keterangan tertulis pada Sabtu (8/1/2022), ada 99 persen kasus corona varian Omicron yang diisolasi dengan memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.
Sementara itu, ada 4,3 persen pasien Omicron yang memiliki komorbid seperti diabetes melitus dan hipertensi, serta 1 persen kasus membutuhkan terapi oksigen.
Adapun per Jumat (7/1/2022), jumlah kasus corona varian Omicron bertambah 57. Hal ini membuat total kasus menjadi 318.
Secara kumulatif, Widyawati juga menyampaikan kasus Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi.
Kemudian, kebanyakan kasus konfirmasi Omicron adalah mereka yang sudah lengkap vaksinasi Covid-19.
Secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, Kemenkes merekomendasikan perawatan berupa perubahan tata laksana pada pasien asimtomatik dan gejala ringan.
Ia menyebut, pasien tersebut bisa mendapatkan penambahan obat molnupiravir dan paxlovid untuk gejala ringan.
Siti juga mengatakan perlunya penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta.
“Pasien dengan komorbid dengan tingkat keparahan apa pun dirawat di rumah sakit," ujar Siti.
Kemenkes juga merekomendasikan asesmen kebutuhan konsentrator oksigen atau isotank di daerah dengan peningkatan kasus perawatan seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/08/19233751/kemenkes-97-persen-kasus-omicron-dari-dki-jakarta-dan-pelaku-perjalan-luar