Salin Artikel

Jokowi: 2021 Sangat Ngeri, Lorong-lorong RS Penuh Pasien Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, 2021 merupakan tahun yang sangat sulit bagi Indonesia.

Sebab, pada pertengahan tahun lalu, RI dihadapkan pada situasi yang sangat mengerikan ketika kasus Covid-19 mencapai puncak tertinggi. Kala itu, hampir seluruh rumah sakit dipenuhi pasien virus corona.

"Di pertengahan Juli 2021 pada saat kasus harian kita mencapai 56.000, itulah saat yang betul-betul saya ingat, kengerian, yang ada adalah kengerian," kata Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, Senin (3/1/2022).

"Karena di lorong-lorong rumah sakit, di halaman rumah sakit semuanya penuh dengan pasien Covid-19," tuturnya.

Namun demikian, Jokowi kini mengaku bersyukur. Sebab, per 2 Januari 2022, kasus Covid-19 telah turun drastis hingga 174 kasus dalam satu hari.

Ia pun mengajak masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar kasus yang rendah tetap bisa dipertahankan.

"Inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar tidak terjadi kasus seperti tahun 2021 di pertengahan Juli tadi," ujarnya.

Ia juga bersyukur target 280 juta suntikan vaksin di 2021 dapat tercapai. Hingga 3 Januari hari ini, sebanyak 281.299.690 vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia.

Capaian ini, kata Jokowi, bukan sesuatu yang mudah mengingat kondisi geografis Indonesia yang beragam. Untuk menyuntikkan vaksin, petugas harus naik perahu, bahkan melintasi gunung.

"Pada hari ini juga patut kita syukuri, saya sudah khawatir nanti akhir tahun target kita 280 juta dosis vaksin bisa disuntikkan ke seluruh masyarakat tercapai atau tidak," katanya.

Tak hanya itu, lanjut presiden, angka vaksinasi anak di Indonesia kini sudah mencapai 3,8 juta suntikan dengan rincian 79,6 persen untuk dosis pertama dan 54,8 persen untuk dosis kedua.

Kemudian, sebanyak 70 persen atau 27 provinsi tercatat sudah mencapai target vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen.

"Ini kerja keras kita semuanya, pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, BIN, seluruh perusahaan perusahaan swasta besar maupun menengah kecil, semuanya bergerak, ormas bergerak, modal kita ada di situ," kata kepala negara.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/03/10351651/jokowi-2021-sangat-ngeri-lorong-lorong-rs-penuh-pasien-covid-19

Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke