Salin Artikel

Kenangan Azwar Abubakar saat Tsunami Aceh: Kehilangan Anak hingga Dihantui Rasa Bersalah

Adalah Mantan Wakil Gubernur Aceh dan juga Plt Gubernur Aceh Azwar Abubakar yang ikut merasakan kecemasan atas situasi tersebut.

Cerita Azwar itu dikisahkannya dalam “Refleksi 16 Tahun Tsunami” yang digelar 24 Desember 2020, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Sempat kehilangan anak

Saat gempa besar disusul terjangan tsunami terjadi 26 Desember 2024 silam, Azwar tak bersama warganya di Aceh. Ia kala itu sedang berada di Jakarta menghadiri acara halal bi halal masyarakat Aceh.

Mendengar kabar mencekam terjadi di Serambi Mekkah, Azwar merasa begitu cemas. Pada hari itu juga, ia langsung bertolak ke Aceh menggunakan pesawat milik Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Betapa kagetnya Azwar saat mendarat di Aceh dan menemukan keadaan yang porak poranda, termasuk rumah pribadinya.

Dua anak lelakinya juga tidak ditemukan.

“Dalam situasi anak yang masih hilang, keadaan begitu rupa, semestinya kita tidak bisa melakukan apa-apa," kata Azwar.

"Tapi kemudian saya sadari, bahwa ini adalah musibah dan memasrahkan kepada Allah termasuk dua anaknya yang hilang itu,” tuturnya.

Dalam keadaan yang serba tidak menentu, Azwar menggelar rapat bersama Pangdam, Kapolda dan lain-lain untuk menanggulangi porak-porandanya Aceh pasca-tsunami.

Namun, di saat bersamaan ia juga merasa tak berdaya lantaran tak bisa menemukan kedua buah hatinya.


"Saya hanya berdoa kepada Allah, kalau ada dipertemukan. Kalau tidak, ada mayatnya diperlihatkan," tutur Azwar.

Kecemasan Azwar akan kedua buah hatinya berakhir ketika pada malam harinya ia mengetahui keberadaan putra-putranya

“Pada pukul 23 malamnya baru diketahui keberadaan dua anak saya. Lalu pada pukul 02,00 dini hari, Pak Jusuf Kalla telepon, dan menyuruh saya istirahat,” kenang Azwar.

Diprotes Kapolda

Akibat tragedi tersebut, Azwar juga sempat diprotes oleh Kapolda Aceh. Sebab, dalam situasi bencana ia tetap membiarkan orang asing masuk ke Serambi Mekkah.

Padahal, ketika itu Aceh berstatus darurat sipil.

“Saya diprotes, oleh ketika itu Kapolda Aceh Pak Bachrum (Bachrumsyah Kasman). Sebab memang Aceh berstatus darurat sipil dan orang asing memiliki ketentuan bila masuk ke Aceh," kata Azwar.

"Namun karena situasi bencana tsunami, maka saya bilang biarkan gubernur yang tanggung jawab,” lanjut mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Menurut Azwar, setelah itu, baru kemudian Polri mendata orang-orang asing yang sudah berada di Aceh.

“Jadi begitulah cara kita dulu saat tsunami,” ujar dia.

Merasa bersalah

Azwar pun mengaku kerap merasa bersalah saat ia menjabat sebagai Plt Gubernur Aceh. Sebab, kala itu banyak warga meninggal dunia akibat terjangan tsunami.

"Saya kadang-kadang merasa bersalah, saya menjadi Gubernur orang meninggal terus. Tapi saya pikir ini kehendak Tuhan," kata Azwar dalam peringatan 10 tahun tsunami dikutip dari Tribunnews.com, Desember 2014.

Azwar mengaku, pada saat menjabat sebagai Plt Gubernur Aceh ia selalu berupaya bertindak cepat menangani korban tsunami.

Setiap malam tak henti-hentinya ia mengadakan rapat untuk menyelesaikan persoalan besar yang melanda tanah rencong saat itu.

"Korban akibat tsunami di Aceh ratusan ribu, mencapai 180.000 lebih," tutur dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/27/17401521/kenangan-azwar-abubakar-saat-tsunami-aceh-kehilangan-anak-hingga-dihantui

Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke