Salin Artikel

As'ad Ali Gugur, Bursa Caketum PBNU Sisakan Yahya Staquf vs Said Aqil Siradj

Dua calon yang akan melanjutkan pada proses pemilihan ketua umum PBNU putaran kedua yakni Said Aqil Siradj sebagai petahana dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

Berdasarkan hasil perhitungan bakal calon, Gus Yahya mendapatkan 327 suara dan Said Aqil mendapatkan 203 suara.

Nama lain yang juga disebutkan dalam proses pemungutan suara dalam memilih calon ketua umum PBNU yakni As'ad Said Ali dan Murzaki Mustamar dengan masing-masing suara yang diperoleh sebanyak 17 dan 2 suara.

Baik Said Aqil dan Gus Yahya pun bersedia untuk mengikuti proses pemungutan suara putaran kedua.

"Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi calon ketua umum Pengurus Besar NU," ujar Gus Yahya seperti dikutip dalam tayangan Pemilihan Ketua Umum PBNU di TVNU, Jumat (24/12/2021).

Said Aqil juga menunjukkan kesediaannya untuk maju sebagai calon ketua umum PBNU pada proses pemilihan ketua umum PBNU berikutnya.

"Dengan ini dan dengan berdasarkan menghargai suara muktamirin, maka saya bersedia untuk maju menjadi calon ketua umum. Dalam pemilihan itu pasti ada yang menang dan kalah, dua hal yang wajar," ujar dia.

Setelah dilakukan pernyataan kesediaan oleh kedua calon menyatakan ketersedian atas pencalonan tersebut, Ketua Steering Comittee Muktamar ke-34 NU Muhammad Nuh mengatakan, pimpinan sidang akan berdialog dengan rais aam yang sebelumnya telah terpilih untuk memberikan rekomendasi serta meminta persetujuan terkait dua calon tersebut.

Bila telah mendapatkan persetujuan oleh rais aam, maka proses pemilihan ketua umum PBNU tahap berikutnya bakal dilakukan.

"Kami pimpinan sidang akan silaturahim dengan rais aam terpulih untuk memberikan rekomendasi atau persetujuan tentang dua calon yang tadi alhamdlillah beliau berdua sudah menyampaikan kesediaannya sebagai calon," kata M Nuh.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/24/06493321/asad-ali-gugur-bursa-caketum-pbnu-sisakan-yahya-staquf-vs-said-aqil-siradj

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke