"Yang paling penting memang keutuhan NU, itu yang harus kita jaga," kata Eman dalam keterangan tertulis, Kamis.
Eman meminta para muktamirin, khususnya pemilik suara, untuk menghindari cara-cara politis sebagaimana yang lazim pada proses pemilihan di partai politik. Itu demi menjaga situasi agar tetap kondusif.
Menurut Eman, cara-cara politis hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu yang menunggani NU untuk kepentingan pribadi.
Ia mengingatkan, NU adalah organisasi masyarakat bebasis keagamaan sehingga harus dapat mempraktikkan cara-cara yang santun sebagaimana diajarkan oleh Islam.
"Jangan sampai Nahdliyin tercerai-berai sementara oknum jahat yang menunggangi NU justru mengeruk keuntungan. NU harus tetap utuh untuk menyongsong kemandiriannya jelang usia dua abad organisasi," kata Eman menegaskan.
Diketahui, pemilihan ketua umum PBNU menjadi salah satu agenda yang paling disorot pada penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU.
Kontestasi disebut-sebut merujuk pada dua tokoh yang memiliki basis pendukung kuat, yakni Said Aqil Siradj sebagai petahana dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Namun, belakangan, muncul pula nama eks wakil ketua BIN era Presiden Abdurrahman Wahid, KH As'ad Said Ali, yang mengaku siap meramaikan bursa calon ketua umum PBNU.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/23/16151981/ketua-jelang-pemilihan-ketum-pbnu-yang-paling-penting-keutuhan-nu