Salin Artikel

Migrant Care Duga Ada Persoalan Tata Kelola Sehingga Banyak PMI Antre untuk Karantina di Wisma Atlet

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah menilai, ada masalah tata kelola. Sehingga, terjadi penumpukan orang yang mengantri di Bandara Soekarno Hatta untuk mendapatkan tempat karantina.

Penumpukan orang itu terungkap dari sebuah video yang menunjukkan antrean pekerja migran Indonesia (PMI) yang hendak menjalani karantina sepulang dari luar negeri. Video tersebut beredar pada Senin (20/12/2021) kemarin.

Ia pun mengungkapkan, pihak Migrant Care telah mendapat banyak aduan terkait PMI yang harus mengantri untuk mendapatkan tempat karantina di Wisma Atlet.

"Migrant Care banyak mendapat aduan terkait teman-teman pekerja migran yang harus antri mengular untuk karantina di Wisma Atlet. Bahkan mereka banyak yang dipalak untuk bayar sekian untuk bisa tanpa karantina, itu juga kita dampingi," ujar Anis kepada Kompas.com, Selasa (21/12/2021).

Persoalan tata kelola ini, menurut dia, terjadi antara Satgas Covid-19 dengan kementerian/lembaga terkait seperti Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Seharusnya, pihak-pihak tersebut bisa menyediakan tempat karantina bagi PMI yang pulang ke Indonesia secara akuntabel, mudah diakses, serta transparan.

"Sehingga pihak-pihak yang memanfaatkan situasi itu bisa diantisipasi atau kalau terbukti harus diinvestigasi untuk efek jera atau tidak terulang. Karena kita tidak tahu pandemi ini sampai kapan," jelas Anis.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, para pekerja migran yang pulang ke Indonesia sebagian besar telah kehilangan pekerjaan mereka.

Beberapa yang lain, kata dia, cuti namun tak bisa kembali bekerja karena sebaran virus corona varian Omicron yang tengah meluas.

"Jadi dalam kondisi sulit, jangan makin mempersulit teman-teman pekerja migran. Jadi menurut saya BP2MI penting untuk dievaluasi terkait hal ini karena mereka yang punya mandat untuk memastikan karantina yang dilakukan pekerja migran harus humanis, transparan, dan jauh dari aspek koruptif, pungli (pungutan liar), dan sebagainya," kata Anis.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/21/19265021/migrant-care-duga-ada-persoalan-tata-kelola-sehingga-banyak-pmi-antre-untuk

Terkini Lainnya

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke