JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN Cideng, Gambir, Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jokowi berkeliling melihat proses penyuntikkan.
Presiden juga menyempatkan diri untuk mengajak bicara beberapa siswa yang nampak takut disuntik.
"Kelas berapa?," tanya Jokowi ke seorang siswi yang terlihat tegang ketika hendak disuntik.
"Kelas tiga," jawab siswi itu.
"Nggak sakit kan kayak digigit nyamuk," kata Jokowi mencoba menghibur siswi tersebut.
"Tadi takut sekarang sudah enggak," ucap Jokowi lagi.
Tak hanya ke siswi itu, Jokowi juga mengajak beberapa murid lainnya berbicara.
"Kayak digigit semut kan," kata Presiden ke seorang siswa yang baru saja disuntik.
"Iya," jawab siswa itu.
Jokowi mengaku sangat senang atas dimulainya program vaksinasi anak ini.
Ia mengatakan, ada kurang lebih 26,5 juta anak-anak yang harus mendapat vaksinasi.
"Dan khusus di Jakarta ada 1,2 juta anak yang harus divaksin," kata Jokowi.
Jokowi berharap, vaksinasi untuk anak tidak hanya digelar di Ibu Kota Negara, tetapi juga segera bisa diselenggarakan di provinsi-provinsi lainnya.
Hal ini untuk melindungi anak-anak Indonesia dari penyebaran virus corona, baik varian lama maupun baru.
"Dan semuanya juga harus disesuaikan dan anak-anak kita juga harus mendapatkan imunisasi, mendapatkan vaksinasi untukk penyakit-penyakit yang lain," kata Jokowi.
"Sehingga pengaturan ini ada di Kementerian Kesehatan, ada di dinas kesehatan daerah, kita harapkan bisa segera kita selesaikan," tuturnya.
Adapun vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Indonesia dimulai pada Selasa (14/12/2021).
Pemerintah menyiapkan sekitar 58 juta dosis vaksin untuk penyuntikan dosis lengkap.
Vaksinasi untuk anak mulai dilakukan serentak di 115 kabupaten/kota di 19 provinsi dengan kriteria yakni cakupan vaksinasi sudah mencapai 70 persen untuk dosis pertama, dan 60 persen untuk lansia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/15/15103651/tinjau-vaksinasi-anak-jokowi-hibur-siswa-yang-takut-disuntik