Salin Artikel

Bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Jokowi Harapkan Dukungan di Presidensi G20

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/12/2021).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan itu antara lain soal presidensi Indonesia di G20.

"Presiden kembali menyampaikan prioritas keketuaannya di G20 dan mengharapkan dukungan Rusia," kata Retno, saat menyampaikan keterangan pers, dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

"Presiden juga menyampaikan bahwa di tahun 2023 Indonesia juga akan memegang keketuaan ASEAN dan mengharapkan kerja sama dengan Rusia selama keketuaan Indonesia di ASEAN," jelasnya.

Kemudian, Retno menuturkan, Jokowi menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Indonesia-Rusia dalam bidang keamanan informasi internasional.

Nota kesepahaman ini akan diteken oleh Patrushev dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Selasa (14/12/2021).

“Sekretaris Patrushev akan melakukan konsultasi bilateral bidang keamanan dengan Menkopolhukam dan ini merupakan konsultasi yang keenam kalinya,” kata Retno.

Dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, Retno mengatakan, Rusia merupakan mitra baik Indonesia.

Indonesia akan terus mengembangkan strategic trust dengan semua negara dan semua mitra Indonesia.

“Strategic trust ini sangat penting sebagai fondasi untuk membangun sebuah kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menghormati," ujar Retno.

"Strategic trust ini juga diperlukan untuk membangun dunia yang damai, stabil, dan sejahtera dan Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk berkontribusi menciptakan dunia yang damai stabil dan sejahtera,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden saat menerima kunjungan kehormatan Patrushev yaitu Menko Polhukam Mahfud MD, Menlu Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/14/06473571/bertemu-sekretaris-dewan-keamanan-rusia-jokowi-harapkan-dukungan-di

Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke