Salin Artikel

Ma'ruf Amin soal Muktamar NU: "Gegeran" Dulu, kalau Selesai "Ger-geran"

Menurut Ma'ruf, dinamika setiap menjelang penyelenggaraan muktamar NU memang selalu ribut atau gegeran, tetapi akan tetap berakhir dengan tawa atau ger-geran.

"NU itu kalau mau muktamar itu bikin gegeran dulu, ribut, tapi kalau selesai nanti ger-geran namanya," kata Ma'ruf saat berbincang dengan jurnalis di Kedai Kopi BKaro, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (9/12/2021) malam, dikutip dari siaran pers.

Istilah gegeran yang disebutkan Ma'ruf dapat diartikan sebagai semacam keributan akibat adanya perbedaan pendapat menjelang pelaksanaan muktamar.

Namun, setelah muktamar rampung, dinamika keributan tersebut akan menjadi ger-geran atau tawa bersama yang menandakan masalah telah selesai.

"Nah, itu kalau sudah selesai (muktamar) ya sudah. Ketawa-ketawa saja," ujarnya.

Menurut Ma'ruf, situasi seperti itu lumrah terjadi pada muktamar-muktamar NU sebelumnya.

Mantan Rais Aam PBNU itu pun berharap, segala permasalahan yang muncul menjelang dan dalam muktamar NU dapat berakhir bersamaan dengan selesainya pelaksanaan muktamar.

"Saya harapkan juga (sekarang) seperti itu. Tidak berkelanjutan," kata Ma'ruf.

"Kalau berkelanjutan, itu yang repot," lanjut dia.

Diberitakan, Muktamar ke-34 NU akan digelar pada 23 hingga 25 Desember 2021 di Lampung. Keputusan ini sesuai dengan hasil Konferensi Besar NU yang digelar pada 26 September 2021.

Selain itu, keputusan juga ditetapkan dengan mempertimbangkan kebijakan pemerintah soal pembatalan rencana pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 secara serentak di semua wilayah pada periode Natal dan tahun baru.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/10/12385461/maruf-amin-soal-muktamar-nu-gegeran-dulu-kalau-selesai-ger-geran

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke