Saat meninjau posko pengungsian, Jokowi berdialog dengan sejumlah warga. Kepada presiden, para pengungsi bercerita tentang detik-detik terjadinya erupsi.
"Paniknya itu cuma panik abunya itu lho pak, kan gelap. Jam 3 sore itu kejadiannya, abu vulkaniknya," kata seorang warga yang tak diketahui namanya dilihat dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (8/12/2021).
"Itu hujan dulu?," tanya Jokowi.
"Iya, hujan debu," jawab warga.
Seorang warga lainnya lantas bercerita bahwa tak lama setelah abu vulkanik menghambur, Semeru menyemburkan lahar.
Ketika itu suasana di perkampungan lereng Semeru gelap gulita sehingga warga sulit untuk melarikan diri.
"Kalau seandainya suasananya tidak gelap, (warga) yang mau melarikan diri, mau menyelamatkan diri masih banyak," ujar seorang warga yang juga tak diketahui namanya.
Jokowi yang duduk bersama para pengungsi nampak mengangguk-angguk menyimak cerita mereka.
Ia lantas memastikan para pengungsi mendapatkan suplai makanan dari petugas.
“Ini yang penting, iki sik dhahar enjang wonten, siang wonten, ndalu wonten? (Ini yang penting, makan pagi ada, siang ada, malam ada, kan?)," tanya Jokowi.
"Alhamdulillah, wonten (ada)," jawab warga.
Jokowi juga menyempatkan diri meninjau posko pengungsian anak. Ia memastikan anak-anak dan para ibu sudah mendapatkan makanan.
"Sudah makan belum? Jam berapa?," tanya Jokowi.
"Sudah, jam 8," jawab seorang ibu yang menggendong balita.
"Lauknya apa? Telur? Wah enak," ucap presiden.
Jokowi lantas membagikan kardus berisi makanan kepada para pengungsi.
"Sini coba, saya bawain ini. Siapa mau?," kata Jokowi.
Para pengungsi pun menyampaikan terima kasih.
Di tenda pengungsian lainnya, Jokowi memberikan jaket kepunyaannya ke seorang warga. Jaket krem itu ia berikan ke seorang pemuda bernama Bayu.
"Ya senang sekali, seumur-umur dikasih jaket oleh orang nomor satu di Indonesia. Terima kasih bapak Jokowi semoga Bapak selalu sehat, diberi kesehatan, dan tetap menjadi amanah Indonesia," kata Bayu.
"Jaketnya saya museumkan jadi kenang-kenangan," lanjutnya sambil tertawa.
Presiden mengatakan, pemerintah akan segera memperbaiki infrastruktur yang rusak karena terdampak erupsi Semeru.
Bersamaan dengan itu, warga yang rumahnya terdampak erupsi dan tak bisa dihuni kembali akan direlokasi.
Menurut laporan yang Jokowi terima, setidaknya ada 2.000 rumah yang harus direlokasi karena huniannya tak layak lagi untuk ditinggali.
"Ini segera akan kita putuskan di mana relokasinya dan saat itu juga akan segera kita bangun. Saya kira semuanya sudah siap," kata Jokowi.
Adapun Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang memicu terjadinya guguran awan panas pada Sabtu (4/12/2021).
Data Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melaporkan, hingga Selasa (7/12/2021) tercatat 34 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru dan 22 orang hilang.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/08/08432081/di-lumajang-jokowi-dengar-cerita-pengungsi-erupsi-semeru-hingga-beri-jaket