Salin Artikel

Menteri PPPA: Memberikan Akses yang Setara bagi Perempuan Merupakan Keharusan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan terhadap perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam ruang publik merupakan bentuk pemenuhan hak asasi manusia (HAM).

Oleh sebab itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menegaskan, urusan pemberdayaan tidak hanya sebatas menjadi tugas perempuan.

"Memberikan akses yang sama dan setara bagi perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan bukanlah pilihan, melainkan keharusan,” kata Bintang, di acara pengukuhan Komunitas Wanita Tangguh di Desa Rama Gunawan, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, dikutip dari siaran pers, Senin (29/11/2021).

Menurut Bintang, seluruh pihak memiliki tugas menjaga dan mendorong potensi perempuan agar dapat berperan aktif di ranah publik, termasuk peran dalam pembangunan.

Ia mengatakan, jika perempuan mandiri, tangguh, dan berdaya, maka bangsa akan semakin maju.

"Isu pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan merupakan hulu dari isu prioritas lainnya," ujar Bintang.

Bintang mengatakan, ketahanan ekonomi merupakan kunci dari penyelesaian berbagai permasalahan.

Dia menegaskan, salah satu hal yang perlu ditekankan adalah agar perempuan dapat berdaya secara ekonomi.

"Agar perempuan bisa mandiri, mereka membutuhkan dukungan dari semua pihak tanpa terkecuali, termasuk laki-laki. Maka, kita semua memiliki kekuatan besar untuk menjadi bagian dari solusi masalah ini dan isu prioritas lainnya," kata dia.

Menurut Bintang, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan kunci kemajuan bangsa.

Dengan demikian, diperlukan pendataan dan pemetaan tentang pelatihan apa saja yang dibutuhkan perempuan dalam komunitas tersebut.

terkait pelaksanaannya, Bintang menuturkan hal itu dapat dikoordinasikan dengan pemangku kepentingan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/29/14404901/menteri-pppa-memberikan-akses-yang-setara-bagi-perempuan-merupakan-keharusan

Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke