Salin Artikel

Cerita Guru Honorer di Ende yang 7 Bulan Belum Terima Gaji ...

Hal itu semakin dirasakannya saat ini. Sebab, pengajar honorer di SMK Negeri 7 Ende ini belum menerima gaji selama tujuh bulan terakhir.

Kondisi tersebut diceritakan Wilfridus saat hadir dalam diskusi daring bertajuk "Cerita Guru Honorer" yang digelar secara daring, Sabtu (27/11/2021).

Diskusi ini membahas mengenai nasib para guru honorer yang kerap tak beruntung di negeri ini.

Sebagaimana diceritakan Wilfridus, honornya mengajar satu bulan yakni sebesar Rp 700.000.

Besaran honor itu didapatkannya sejak 2018. Dia sendiri telah bekerja sebagai guru honorer sejak 2015 lalu.

Gaji pertamanya saat itu Rp 400.000 sebulan.

"Baru naik pada 2018 lalu. Jadi sampai sekarang gaji Rp700.000,- per bulan. Tetapi sudah tujuh bulan ini gaji belum dibayar," ungkap Wilfridus.

Padahal, gaji satu bulan diakuinya sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya beserta keluarga.

"Dengan nominal tadi sangat sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Untuk menutupi kekurangan kebetulan kan di sini di kampung sendiri. Jadi setiap pulang sekolah itu kita makan, selesai makan kita berkebun, beternak di sini," ujarnya.

Sehingga selama tujuh bulan ini, dirinya bersama kawan-kawan guru honorer lain mengandalkan penghasilan sampingan dari berkebun, beternak maupun berjualan.

Wilbridus tidak menjelaskan penyebab mengapa honor mengajarnya tak kunjung diberikan.

Dia hanya mengungkapkan, pembayaran gaji para guru honorer biasanya diberikan sebulan sekali.

Hanya saja, tetap tergantung ketersediaan dana komite sekolah.

"Biasanya bayarnya tergantung dana komite. Kalau dana ada berarti langsung bayar," kata dia.

"Dengan kondisi (belum dibayar) gaji itu sangat mempengaruhi mengajar kami. Kadang tidak maksimal saat mengajar," lanjutnya.

Padahal, di sekolahnya saat ini terdapat 24 orang guru honorer dan hanya ada dua guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang telah resmi diakui negara.

Wilfridus sendiri mengakui, sedianya dia tidak berniat menjadi guru honorer.

Latar belakang pendidikannya pun bukan jurusan keguruan, melainkan di bidang pertanian.

"Saya sarjana pertanian. Awalnya menjadi guru honorer karena terpaksa. Tidak ada pekerjaan lain," ujarnya.

"Tapi dalam perjalanan mengajar di sekolah itu, saya timbul ada bahwa profesi guru itu adalah sebuah tempat mengabdi. Keberadaan guru juga sangat dibutuhkan di sini," lanjut dia.

Namun, setelah enam tahun mengabdi sebagai guru honorer hanya sedikit dia merasa menikmati perannya. Lagi-lagi, perihal kesejahteraan guru honorer yang menjadi perhatiannya.

"Karena saya lihat upah guru sangat minim di NTT. Tidak sesuai dengan standar minimum," ungkapnya.

"Sehingga sampai saat ini saya belum melihat makna hari guru nasional. Peringatan hari guru di NTT ada tapi kalau saya pribadi perasaan biasa-biasa saja. Iya seremonial saja," katanya.

Meski demikian, Wilfridus masih tetap akan bertahan menjadi guru honorer. Sebab, dia bercita-cita diangkat sebagai guru berstatus PNS.

"Sekarang ini menjadi PNS jadi tujuan. Karena ini berkaitan dengan kita juga. Sebab upah untuk PNS menjanjikan tapi untuk honorer ini kan kalau bisa dibilang belum jelas," jelas pria asli Ende ini.

Berbagai upaya dia lakukan agar nasibnya lebih baik.

Misalnya, mengikuti seleksi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan tes ujian kompetensi guru (UKG).

"Tapi belum ada hasilnya (belum berhasil)," tambah Wilfridus.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/27/17334211/cerita-guru-honorer-di-ende-yang-7-bulan-belum-terima-gaji

Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke