Menurut Budi Gunadi, hal ini disebabkan masyarakat masih takut menggunakan jenis vaksin yang saat ini ada.
"Adanya ketakutan masyarakat menggunakan vaksin yang tersedia, terutama vaksin dengan platform mRNA," ujar Budi dilansir dari siaran pers di laman resmi Kementerian Kesehatan, Sabtu (27/11/2021).
Oleh karenanya, Budi menekankan, pemerintah sudah menjamin vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu dan berkhasiat.
"Tidak perlu memilih merk vaksin. Gunakan vaksin yang tersedia terlebih dulu saat ini," kata dia.
"Tidak usah khawatir vaksin ini terbukti aman, jangan sampai apa yang terjadi di Eropa terjadi di Indonesia," ucap Budi.
Dia menambahkan, hingga 26 November 2021 pemerintah telah menyuntikkan 231,8 juta dosis vaksin Covid-19.
Dengan rincian 137,5 juta orang menerima dosis pertama, 93,1 juta orang telah mendapatkan dosis kedua dan 1,2 juta tenaga kesehatan sudah menerima vaksin dosis ketiga (booster).
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah tetap mempercepat laju vaksinasi dosis kedua sebanyak 56 persen dari 208 juta total sasaran.
Menurut Nadia, target ini berdasarkan tujuan dari pengendalian pandemi.
"Karena upaya mengendalikan pandemi tergantung dengan kekebalan bersama, walau efikasi (vaksin) turun tetapi kekebalan kelompok akan mencegah terjadinya mutasi ataupun persebarannya," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/11/2021).
Hal itu pun dia sampaikan menanggapi informasi yang menjelaskan varian baru virus corona B.1.1.529 yang terdeteksi di Botswana, negara di Afrika bagian Selatan berpotensi menurunkan efikasi vaksin.
"Menurunkan efikasi vaksin kita tunggu tentunya pernyataan WHO," ujarnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/27/13223291/menkes-sebut-masyarakat-takut-vaksin-yang-tersedia-laju-vaksinasi-covid-19