Salin Artikel

Curah Hujan Diprediksi Naik Akhir Tahun Ini, Ini Langkah Pemerintah Cegah Banjir

Sebagaimana prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan akan meningkat akibat dampak dari fenomena la nina pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.

"Untuk mitigasi bencana hidrometerologi kita perlu mengetahui daerah-daerah yang memiliki potensi banjir, sehingga dapat dilakukan pengawasan sebelum musibah terjadi agar dapat menguramgi jumlah korban," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang diselenggarakan BMKG secara daring, Jumat (29/10/2021).

Sejumlah langkah yang disiapkan PUPR di antaranya, mengaktifkan satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana untuk melakukan pemantauan terhadap kesiapan berbagai infrastruktur penanggulangan bencana.

Saat ini, pemerintah memiliki 231 bendungan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 205 bendungan dengan total volume tampung 4,7 miliar meter kubik kini tengah dikosongkan.

Beberapa bendungan yang dikosongkan itu seperti Bendungan Bilibili di Sulawesi Selatan, Bendungan Batutegi di Lampung, dan Bendungan Jatiluhur di Jawa Barat.

Pengosongan bendungan itu dimaksudkan untuk menyiapkan volume tampung air jika kelak terjadi curah hujan tinggi. Dengan demikian, diharapkan banjir dapat dicegah.

"Jadi bendungan itu ada storage capacity-nya, sedangkan yang di atas adalah flood storage-nya. Jadi tampungan banjir, itu yang kita kosongkan dengan prediksi la nina dari BMKG sekarang itu saya kosongkan semua dengan total semua 4,7 miliar meter kubik," jelas Basuki.

Infrastruktur lain yang sudah disiapkan pemerintah untuk menanggulangi bencana hidrometeorologi yakni 12 kolam retensi dengan volume tampung 6,8 juta meter kubik, dan bendung gerak dengan volume tampung 65 juta meter kubik.

Ada pula 12 bendung karet dengan volume 7,3 juta meter kubik. Bendung karet tersebar di sejumlah daerah seperti di Tirtonadi, Solo, juga di banjir kanal barat di Semarang.

"Saat ini (bendung karet) kita kempiskan untuk bisa kita buang airnya sehingga nanti pada saat banjir itu masih bisa terus mengalir. Kita tutup, nanti pada saat akhir musim hujan untuk menampung air digunakan di musim kemarau," terang Basuki.

Pemerintah juga akan membuka tunnel atau terowongan pengendali banjir seperti Terowongan Nanjung di Sungai Citarum juga Sodetan Cisangkuy di Jawa Barat.

Basuki mengatakan, pihaknya juga menyiapkan pengoperasian 192 unit pompa pengendalian banjir dengan kapasitas 263 meter kubik per detik.

"Kemudian melakukan inventarisasi alat-alat berat yang ada dan penyediaannya sedang bekerja di masing-masing balai untuk tetap waspada," kata dia.

Sebelumnya, BMKG memperkirakan terjadinya peningkatan curah hujan di akhir tahun 2021 dan awal tahun depan di Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, dampak fenomena la nina dengan peningkatan curah hujan hingga 70 persen atau intensitas lemah hingga moderate di tahun 2020 lalu akan terulang di bulan November 2021 hingga Januari 2022.

Peningkatan curah ini diperkirakan mencapai 70 hingga 100 persen di berbagai wilayah Indonesia.

“Ini diperkirakan atau diprediksi akan menunjukkan peningkatan curah hujan secara konsisten, terutama sepanjang November 2020 hingga Januari 2021,” kata Dwikorita dalam acara virtual," kata Dwikorita, Jumat (29/10/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/29/13071201/curah-hujan-diprediksi-naik-akhir-tahun-ini-ini-langkah-pemerintah-cegah

Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke