Pertama, Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) Tedjo Sasmono yang berada di daftar Top 2 Percent World Ranking Scientists.
Daftar tersebut dirilis dalam pemeringkatan yang dilakukan peneliti dari Stanford University, Prof John Ioannidis bersama Jeroen Baas dan Kevin Boyack yang dipublikasikan pada 20 Oktober 2021.
Dikutip dari laman resmi BRIN.go.id, Tedjo merupakan peneliti senior pada lembaga Eijkman dan menjabat sebagai kelompok Unit Penelitian Demam Berdarah Dengue di PRBM Eijkman.
Tedjo mengatakan, ketertarikannya pada riset penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), karena melihat kenyataan bahwa penyakit itu menjadi salah satu penyakit yang hingga kini masih menghantui Indonesia pada khususnya.
"Indonesia menempati posisi tertinggi dalam kasus penyakit dengue di Asia Tenggara. Selain itu, dari empat jenis virus dengue, keempatnya ada di Indonesia," kata Tedjo dalam keterangan tertulis melalui laman resmi BRIN.
Selain Tedjo, peneliti dari Balai Bio Industri Laut (BBIL) BRIN Ratih Pangestuti juga masuk daftar Top 2 Percent World Ranking Scientists.
Ratih menaruh perhatian banyak pada eksplorasi sumber daya laut secara berkelanjutan.
Ia mengatakan, ketertarikannya pada dunia kelautan didorong dengan kekayaan sumber daya hayati laut Indonesia yang tertinggi.
Namun, menurut dia, kekayaan sumber daya hayati laut tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
"Saat ini kita banyak melupakan lautan, lupa akan seberapa besar potensi laut yang kita punya dan pemanfaatannya untuk kesejahteraan bangsa," ujar Ratih.
Oleh karenanya, ia melakukan riset dan mempublikasikan hasil risetnya ke dalam artikel ilmiah sekaligus berkontribusi dalam pilar IPTEK yang lain seperti science for scientific, community, dan science for stakeholders.
Untuk diketahui, dalam World Ranking Scientist yang dipublikasikan Stanford University tersebut, matriks penilaian didasarkan pada basis data lebih dari 100.000 saintis top.
Basis data tersebut memuat informasi terstandar tentang sitasi, h-indeks, hm-indeks yang disesuaikan dengan penulisan bersama, serta indikator gabungan.
Saintis diklasifikasikan menjadi 22 bidang dan 176 sub-bidang keilmuan. Data sepanjang karier saintis diperbarui hingga akhir 2020.
Pemilihan saintis yang masuk dalam daftar "Top 2% World Ranking Scientists" didasarkan pada posisi 100.000 teratas berdasarkan skor-c (dengan dan tanpa self-citation) atau ranking persentil 2 persen atau lebih.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/28/12353711/dua-ilmuwan-indonesia-masuk-daftar-2-persen-peneliti-teratas-dunia