Salin Artikel

UPDATE: Sebaran 802 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di Jawa Tengah

Berdasarkan data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tercatat 802 kasus baru positif Covid-19.

Data tersebut terhitung hingga pukul 12.00 WIB pada Jumat sore. Sehingga, secara akumulatif ada 4.239.396 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.

Berdasarkan data tersebut, kasus baru positif Covid-19 tersebar di 32 provinsi. Kemudian, tercatat dua provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus baru Covid-19 yaitu Jambi dan Bengkulu.

Kemudian, terdapat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Kelima provinsi itu yakni Jawa Tengah (150 kasus baru), DKI Jakarta (116 kasus baru).

Lalu, Jawa Timur (74 kasus baru), Jawa Barat (72 kasus baru) dan Kalimantan Timur (34 kasus baru).

Berikut ini data sebaran kasus baru positif Covid-19 di 32 provinsi pada 23 Oktober 2021:

1. Jawa Tengah: 150 kasus baru
2. DKI Jakarta: 116 kasus baru
3. Jawa Timur: 74 kasus baru
4. Jawa Barat: 72 kasus baru
5. Kalimantan Timur: 34 kasus baru

6. Sulawesi Tengah: 34 kasus baru
7. Sulawesi Utara: 34 kasus baru
8. Sulawesi Selatan: 32 kasus baru
9. DI Yogyakarta: 30 kasus baru
10. Kalimantan Barat: 30 kasus baru

11. Banten: 26 kasus baru
12. Bali: 23 kasus baru
13. Nusa Tenggara Timur: 20 kasus baru
14. Kalimantan Utara: 14 kasus baru
15. Kalimantan Tengah: 13 kasus baru

16. Aceh: 11 kasus baru
17. Sumatera Selatan: 11 kasus baru
18. Lampung: 10 kasus baru
19. Riau: 9 kasus baru
20. Bangka Belitung: 9 kasus baru

21. Kalimantan Selatan: 9 kasus baru
22. Sumatera Barat: 9 kasus baru
23. Papua: 8 kasus baru
24. Nusa Tenggara Barat: 6 kasus baru
25. Sulawesi Tenggara: 5 kasus baru

26. Maluku: 3 kasus baru
27. Papua Barat: 3 kasus baru
28. Sulawesi Barat: 2 kasus baru
29. Maluku Utara: 2 kasus baru
30. Sulawesi Utara: 1 kasus baru

31. Kepulauan Riau: 1 kasus baru
32. Gorontalo: 1 kasus baru

Total: 802 kasus baru

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/23/19420321/update-sebaran-802-kasus-baru-covid-19-tertinggi-di-jawa-tengah

Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke