Hal itu disampaikan Hadi saat memberikan sambutan pada kegiatan vaksinasi yang digelar alumni Akabri 1999 di Gedung Satya Haprabu Korps Brimob Polri, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/10/2021).
"Di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang belum mau divaksin karena banyaknya hoaks dan pemberitaan yang keliru," ujar Hadi, dalam keterangan tertulis Puspen TNI, Rabu.
Selain protokol kesehatan, Hadi menegaskan bahwa vaksinasi merupakan strategi dalam peperangan melawan Covid-19.
Untuk itu, saat ini pemerintah melakukan upaya percepatan vaksinasi nasional agar mencapai target vaksinasi di atas 70 persen
"Vaksin merupakan salah satu upaya dalam mencegah penyakit berbahaya karena vaksin dapat membentuk kekebalan tubuh dengan cepat dan efektif," kata Hadi.
Menurut Hadi, penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan tindakan serempak secara bersama-sama.
Hal ini juga diperlukan persatuan dan kesatuan dalam disiplin melaksanakan protokol kesehatan, pelaksanaan 3T, dan vaksinasi nasional.
Ia menilai, kegiatan kerja sama berbagai pihak seperti yang digagas oleh alumni Akabri 1999 patut diapresiasi.
Menurut dia, vaksinasi massal dan pemberian bantuan sosial menjadi bentuk kepedulian dan semangat untuk membantu sesama.
"Ini merupakan cerminan kepekaan terhadap kondisi lingkungan sosial masyarakat. Inilah bentuk persatuan dan persatuan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika," ucap Hadi.
Ia juga mengatakan, sinergi dan soliditas antara TNI, Polri, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat adalah senjata bersama agar dapat menekan pandemi.
"Kerja sama dan bahu-membahu memberikan bantuan sosial kepada saudara-saudara kita yang terdampak pandemi Covid-19 merupakan senjata bersama untuk menekan laju pandemi Covid-19," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/21/08271201/panglima-tni-masih-ada-warga-enggan-disuntik-vaksin-covid-19-karena-hoaks