Salin Artikel

Seputar Perpanjangan PPKM: Penyesuaian Aktivitas Anak hingga Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 di Jawa-Bali selama 14 hari atau hingga 1 November mendatang.

Sementara itu, untuk daerah di luar pulau Jawa-Bali PPKM Level 1-4 diperpanjang selama 3 minggu atau hingga 8 November 2021.

Kebijakan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pada Senin (18/10/2021).

Luhut mengatakan, ada 54 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang akan menerapkan PPKM Level 2 dan 9 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 1.

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga mengatakan, ada 18 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang berada di level 1 PPKM. Kemudian, 157 kabupaten/kota di level 2, dan 211 kabupaten/kota di level 3.

Ia mengatakan, ke depannya evaluasi PPKM di luar Jawa-Bali akan mempertimbangkan satu indikator tambahan, yakni capaian vaksinasi tiap kabupaten/kota.

"Evaluasi berdasarkan level asesmen Kementerian Kesehatan ditambah satu faktor terkait kabupaten/kota dengan capaian vaksinasi dosis pertama kurang dari 40 persen, maka levelnya dinaikkan ke satu level," kata dia.

Pelonggaran aktivitas anak dan sopir logistik

Pemerintah menetapkan beberapa penyesuaian aktivitas masyarakat selama PPKM Level 1-4 di Jawa-Bali di antaranya:

1. Anak-anak usia di bawah 12 tahun diperbolehkan masuk tempat wisata di PPKM level 2 yang sudah menggunakan PeduliLindungi, dengan didampingi orangtua.

2. Wisata air dapat dibuka pada kabupaten/kota yang menetap PPKM Level 1 dan 2. Selain itu, tempat wisata di kabupaten/kota di PPKM Level 3 diuji coba.

3. Tempat permainan anak di mal/pusat perbelanjaan boleh dibuka untuk kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 2. Dengan syarat, tempat permainan anak harus mencatat nomor telepon dan alamat orangtua, serta waktu anak bermain untuk kebutuhan tracing.

4. Kapasitas bioskop untuk kota yang menerapkan PPKM Level 1 dan 2 dapat dinaikkan menjadi 70 persen.

5. Anak-anak diperkenankan masuk bioskop di kota yang menerapkan PPKM Level 1 dan 2.

6. Sopir logistik yang sudah divaksinasi lengkap, dapat menggunakan tes antigen yang dapat berlaku selama 14 hari untuk melakukan perjalanan domestik. Namun, akan dilakukan testing secara acak.

Antisipasi gelombang ketiga Covid-19

Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar kementerian dan lembaga terkait berhati-hati menyiapkan langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga Covid-19.

Oleh karenanya, pemerintah akan melakukan beberapa kali rapat untuk mempersiapkan antisipasi libur panjang Natal dan tahun baru.

"Terutama mendorong penggunaan PediliLindungi dan tadi soal vaksinasi. Dan kalau ini terjadi saya kira kita akan bisa bagus," kata Luhut.

Menurut Luhut, jika bisa melewati periode libur panjang Natal dan tahun baru, Indonesia bisa masuk ke periode endemi Covid-19.

Luhut memperkirakan, pada tahun depan, Indonesia bisa memperoleh obat Covid-19.

Adapun saat ini, pemerintah tengah menjajaki tiga obat alternatif penyembuhan Covid-19 yaitu Molnupiravir, Proxalutamide, dan AT-527.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah memahami masyarakat sudah lelah berhadapan dengan Covid-19.

Namun, melihat perkembangan kepemimpinan Presiden Jokowi, Luhut yakin Indonesia akan mampu keluar dari pandemi dengan segera.

"Keberhasilan kita mengatasi varian Delta ini menegaskan bahwa Indonesia bisa menghadapi tantangan ke depan. Kita harus bahu membahu menjaga kasus Covid-19 tidak kembali melonjak," kata Luhut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/19/06351951/seputar-perpanjangan-ppkm-penyesuaian-aktivitas-anak-hingga-antisipasi

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke