Salin Artikel

Usai Dapat Serangan Siber, Situs Project Multatuli Belum Pulih Sepenuhnya

Hal itu diungkapkan salah satu pendiri Project Multatuli, Fahri Salam, saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (8/10/2021).

“Digunakan dengan baik sih belum, kami atur dengan cek sekuriti untuk deteksi user beneran manusia atau robot," kata Fahri.

Adapun situs yang beralamat projectmultatuli.org diretas dengan sistem DDoS sejak Rabu (6/10/2021).

Sistem DDoS membuat situs tersebut tidak bisa diakses oleh penggunanya.

Peretasan ini diduga terkait karya jurnalistik Project Multatuli, setelah mengunggah reportase dugaan kasus pemerkosaan pada tiga anak kandung oleh ayahnya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Kasus ini berdasarkan informasi yang dikisahkan seorang ibu bernama Lydia (nama samaran).

Reportase itu menceritakan bahwa proses hukum yang diajukan Lydia pada tahun 2019 ditutup oleh Polres Luwu Timur dengan alasan tidak cukup bukti.

Fahri tidak bisa menentukan kapan situs projectmultatuli.org akan bisa beroprasi dengan optimal.

Namun ia menyampaikan apresiasinya karena reportase yang dilakukan Project Multatuli banyak diangkat oleh media massa.

"Kami berterima kasih pada para media yang mem-publish karena ceritanya yang penting banyak diakses pembaca," ucapnya.

Namun demikian serangan siber masih terjadi di Instagram Project Multatuli yakni @projectm_org.

Fahri mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh akun anonim yang diduga sengaja dikoordinasi.


Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan bahwa penyelidikan perkara dapat dilakukan kembali jika ditemukan alat bukti baru.

Rusdi mengklaim bahwa pada medio 2019, kala laporan dibuat pihak Polres Luwu Timur sudah mengupayakan penanganan, namun perkara tidak dilanjutkan karena belum cukup bukti.

Desakan publik untuk mengungkap kasus ini cukup besar pada pihak kepolisian.

Saat Project Multatuli mengunggah cerita tersebut, kemudian Polres Luwu Timur melalui akun Instagram @humasreslutim mengklaim bahwa pemberitaan itu merupakan hoaks.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia juga mengecam tindakan serampangan Polres Luwu Timur yang menuding reportase Project Multatuli sebagai hoaks.

Polres Luwu Timur didesak untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf pada publik atas tuduhannya tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/08/16093581/usai-dapat-serangan-siber-situs-project-multatuli-belum-pulih-sepenuhnya

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke