Sebab, kata dia, saat ini Indonesia masih menanggung sebanyak 9 juta pengangguran dan menampung 1,9 juta lulusan yang akan memasuki dunia kerja.
"Inilah problem besar yang harus dihadapi Indonesia, bagaimana kita bisa menyiapkan lapangan kerja sebanyak-banyaknya yang memberikan kesempatan usia produktif betul-betul bisa bekerja secara produktif," kata Muhadjir saat menjadi keynote speaker di acara peluncuran “Buku Indonesia Menuju 2045”, Rabu (6/10/2021).
Muhadjir mengatakan, sekarang sudah saatnya menghitung sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia.
Menurut Muhadjir, angkatan kerja Indonesia diperkirakan ada sekitar 140 juta angkatan kerja.
Dari jumlah tersebut, ada 131 juta yang sudah mendapatkan pekerjaan dan 9 juta lainnya mencari kerja atau dalam keadaan pengangguran terutama akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, kata dia, lulusan sekolah SMA-SMK setiap tahunnya sekitar 3,8 juta per tahun, sekitar 1,9 juta yang masuk perguruan tinggi, sisanya mencari pekerjaan.
"Usia produktif belum tentu bisa menghasilkan produksi kalau dia tidak bekerja yang kompatibel dengan keahlian serta kecakapannya, dan dia mendapatkan salary memadai dari apa yang dikerjakan," kata Muhadjir.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo pun mulai mendorong kampus dan perguruan tinggi untuk memperbesar jumlah program studi vokasional.
"Tujuannya agar memberikan kesempatan anak-anak yang sekarang sudah masuk SMK, yang mampu dan belum siap untuk bekerja agar bisa melanjutkan studi di bidang vokasi sehingga menjadi tenaga-tenaga berketerampilan tinggi," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/06/17370061/menko-pmk-sebut-penyiapan-lapangan-kerja-jadi-pr-sambut-bonus-demografi-2045