Salin Artikel

Azyumardi Azra: Jokowi Tak Minat dengan KPK, Pidato Kenegaraannya Tak Singgung soal Korupsi

Hal itu disampaikan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra, Selasa (28/9/2021) dalam diskusi virtual di YouTube Sahabat Indonesia Corruption Watch (ICW).

“Saya kira Presiden Jokowi tidak menunjukkan minat pada KPK, tidak hanya soal TWK, tapi dalam pidato kenegaraannya juga tak menyinggung soal korupsi,” sebut Azra.

Adapun pidato Jokowi yang dimaksud Azra adalah pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR/DPR, 16 Agustus 2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.

Dalam catatan Kompas.com, saat itu Jokowi tak menyinggung tentang korupsi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Azra juga menduga bahwa pernyataan Jokowi tentang polemik pegawai KPK hanya lip service semata.

Sebab ketika Pimpinan KPK mengambil kebijakan untuk memberhentikan 56 pegawai yang dinilai tak lolos TWK dan tak bisa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), Jokowi tak berkomentar.

“Bahkan dalam pernyataannya terakhir mengatakan apa-apa kok dibawa ke saya, ya siapa lagi yang mesti menyelesaikan,” terang dia.

“Ketika ada pegawai sudah mengabdi sekian lama kemudian diperlakukan sewenang-wenang Presidennya diam saja. Ini aneh juga,” sambung Azra.

Terakhir Azra mengatakan jika Jokowi tidak mengambil langkah penyelesaian polemik TWK pegawai KPK maka ia tidak memberikan contoh yang baik untuk pemerintahan selanjutnya.

“Jadi oleh karena itu dari sudut pandang pernyataan Presiden terakhir (Jokowi) tidak memberi contoh mengelola pemerintahan yang baik untuk pemerintahan selanjutnya,” pungkas dia.

Diketahui KPK akan memberhentikan dengan hormat 56 pegawai yang tak lolos TWK.

Pemberhentian itu akan dilakukan lusa, Kamis (30/9/2021).

KPK juga tidak memberikan pesangon dan dana pensiun untuk pegawai yang tidak lolos.

Adapun pegawai-pegawai yang diberhentikan antara lain penyidik senior Novel Baswedan, penyelidik Harun Al Rasyid yang dijuluki sebagai raja operasi tangkap tangan (OTT).

Selain itu Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko, serta Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Giri Suprapdiono.

Giri diketahui pernah mengajar wawasan kebangsaan di sekolah, kampus, hingga lembaga negara.

Ia juga menerima Makarti Bhakti Nagari Award pada Desember 2020 dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai peserta diklat tim terbaik bersama direktur seluruh lembaga.

Koalisi masyarakat sipil menilai penyelenggaraan TWK bermasalah karena Ombudsman menemukan adanya tindakan maladministrasi, dan Komnas HAM menemukan adanya pelanggaran hak asasi manusia.

Saat ini berbagai pihak menunggu Presiden Joko Widodo untuk bertindak setelah menerima rekomendasi dari dua lembaga tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/28/19232021/azyumardi-azra-jokowi-tak-minat-dengan-kpk-pidato-kenegaraannya-tak-singgung

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke