Ia mengatakan, kebijakan tersebut diterapkan mengingat PON Papua diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19.
"Seperti halnya kita belajar dari Olimpiade Tokyo (25 persen), termasuk di dalamnya ofisial yang menonton, panitia yang menonton, ada media dan seterusnya," kata Sonny dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (23/9/2021).
"Kita berharap dengan adanya batasan tadi, tidak terjadi kerumunan dan risiko penularan," kata dia.
Sonny mengatakan, pihaknya harus memastikan para atlet yang berada di Papua tidak terpapar Covid-19 dengan menerapkan sistem gelembung atau bubble.
Menurut dia, sistem gelembung adalah setiap atlet, panitia, dan ofisial tidak diperkenankan melakukan aktivitas di luar aktivitas yang sudah ditentukan.
"Harapannya dengan sistem bubble tersebut kita bisa betul-betul mengurangi risiko penularan," ujar dia.
Sonny mengatakan, pihaknya juga menyusun protokol kesehatan untuk zonasi venue agar semua pihak yang berada di lokasi dapat mematuhi protokol kesehatan, termasuk menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
PON XX Papua akan digelar tahun ini pada 2-15 Oktober 2021, di tengah situasi pandemi Covid-19.
PON XX akan digelar bersamaan dengan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-16.
Pemerintah memastikan PON dan Peparnas akan disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/23/14435061/soal-pon-xx-papua-satgas-penonton-maksimal-25-persen-dan-terapkan-sistem