Meski akhirnya diundang ke Istana Kepresidenan pada Rabu (15/9/2021), sepekan sebelumnya Suroto sempat diamankan pihak kepolisian karena aksinya membentangkan poster ke Presiden di Kota Blitar.
Bagi Suroto sendiri, aksi membentangkan poster itu tak semudah membalikkan telapak tangan.
Namun, terhimpitnya kondisi peternak karena harga jagung pakan yang tinggi memaksanya nekat melakukan aksi tersebut.
Ide membentangkan poster muncul secara spontan ketika pada Selasa (7/9/2021) Suroto mendengar kabar bahwa Jokowi hendak bertandang ke Kota Blitar.
Semula, ia ingin curhat langsung ke Jokowi mengenai kondisi para peternak.
Namun, karena cara tersebut dirasa tidak mungkin, ia memilih menuliskan poster.
"Karena waktunya mepet, saya beli kertas itu di toko. Saya kan di desa, itu saya mau beli spidol enggak ada, adanya spidol kecil," kata Suroto dalam sebuah diskusi daring, Minggu (19/9/2021).
"Saya kembali lagi di kandang, di situ kan ada spidol biasa untuk absen ayam. Itu enggak sempat menulis, akhirnya saya masukkan di jok sepeda (motor), terus saya mikir, ah nanti (menulisnya)," tuturnya.
Suroto pun membawa kertas dan spidol itu menuju ke lokasi Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 massal di area parkir PIPP Kota Blitar. Namun, area tersebut dijaga ketat oleh para personel TNI dan Polri.
Merasa tak bisa membuat tulisan di keramaian, Suroto memutuskan pergi ke rumah keponakannya yang tak jauh dari lokasi Jokowi meninjau vaksinasi.
Di situ, ia menuliskan kalimat "Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar, telur murah".
Tak lama, ia kembali ke lokasi Jokowi berada. Poster yang sudah Suroto buat ia simpan di dalam jaket.
Suroto pun menanti-nantikan waktu yang tepat untuk membentangkan posternya.
Momen yang ditunggu pun tiba. Jokowi keluar dari area parkir PIPP dengan mobil yang melintas perlahan.
Para ibu yang juga menanti-nanti kehadiran Jokowi pun meneriakan nama Presiden. Tampak Jokowi membuka kaca jendela mobil dengan lebar dan melambai-lambaikan tangan.
Saat itulah Suroto mengeluarkan posternya dari jaket dan membentangkan ke arah Jokowi tinggi-tinggi.
"Meskipun saya, istilahnya orang Jawa, ndredeg (gemetar), kaki saya sebenarnya enggak punya tenaga, akhirnya saya doa tetap bismillah semoga semuanya berhasil," tutur Suroto.
Sambil membentangkan poster, Suroto berteriak "Pak Jokowi" dengan lantang. Suroto yakin kala itu Jokowi melihat poster yang ia bentangkan.
Namun tak lama, poster itu direbut oleh aparat keamanan. Suroto pun digelandang ke mobil polisi dan dibawa ke Polres Blitar.
Suroto bercerita bahwa ia berada di kantor polisi sekitar empat jam. Sekitar pukul 19.30 WIB Suroto diperbolehkan pulang.
Meski mengaku sempat ketakutan akibat peristiwa penangkapan tersebut, Suroto lega akhirnya bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan menyampaikan keluhan para peternak.
Mendengar curhat Suroto soal harga jagung yang tinggi dan harga jual telur rendah, Jokowi memerintahkan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian untuk menyubsidi harga jagung untuk para peternak.
Suroto berharap kebijakan tersebut segera direalisasikan.
"Jadi tolong ini kami sebagai peternak rakyat kecil tolong dikawal. Pak Jokowi sudah memerintahkan, jagung 30.000 ton tolong disediakan untuk peternak dengan harga Rp 4.500 per kilogram," kata Suroto.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/19/12152691/cerita-suroto-bentangkan-poster-ke-jokowi-sulit-dapat-spidol-hingga-kaki