Pada Senin (13/9/2021), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 2.577 kasus.
Penambahan ini menjadikan total keseluruhan kasus di Indonesia mencapai 4.170.088, terhitung sejak kali pertama diumumkan kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Pemerintah juga melaporkan adanya penambahan kasus sembuh Covid-19 sebanyak 12.474 orang. Sehingga, total kasus sembuh hingga kini menembus 3.931.227.
Selain itu, sebanyak 276 orang tutup usia karena Covid-19, sehingga total jumlah kasus kematian menembus 139.165.
Dari data yang sama, pemerintah melaporkan terdapat 99.696 kasus aktif dan 286.170 orang yang berstatus suspek.
Pemerintah melaporkan jumlah orang yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua hingga Senin (13/9/2021) pukul 12.00 WIB telah mencapai 42.329.062 orang atau 20,32 persen dari target.
Sementara jumlah orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 73.839.683 orang atau 35,45 persen.
Adapun vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali.
Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Percepat vaksinasi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta Kemenkes, TNI, dan Polri mempercepat laju vaksinasi di provinsi-provinsi yang cakupan vaksinasinya masih di bawah 20 persen.
"Agar bisa dikejar segera oleh Kemenkes RI, Panglima TNI dan Kapolri," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin.
"Harapan kita bersama agar kita bisa lebih cepat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan persentase penyuntikan vaksinasi di atas 20 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, hingga saat ini, pemerintah sudah menyuntikan sekitar 116 juta dosis vaksin, terdiri dari 73 juta dosis pertama dan 42 juta dosis kedua.
Hal tersebut, kata dia, menempatkan Indonesia di posisi keenam dunia dalam pelaksanaan vaksinasi untuk suntikan dosis pertama.
"Itu ranking 6 dunia sesudah China, India, Amerika, Brasil, Jepang, Indonesia yang kemudian Indonesia menduduki posisi keenam dari sisi jumlah vaksinasi yang sudah diberikan di dunia," ucap Budi.
Jadi indikator
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, cakupan vaksinasi Covid-19 kini menjadi indikator untuk menentukan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di suatu daerah.
"Sebagai salah satu proses transisi untuk hidup bersama Covid-19 telah diputuskan untuk memasukkan indikator cakupan vaksinasi dalam evaluasi penurunan level PPKM dari level 3 ke level 2, dan level 2 ke level 1 di Jawa-Bali," kata Luhut, Senin.
Pertama, untuk dapat menurunkan level daerah dari angka 3 ke 2, cakupan vaksinasi dosis pertama harus mencapai 50 persen. Sedangkan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 40 persen.
Kemudian, untuk menurunkan level 2 ke 1 cakupan vaksinasi dosis pertama harus mencapai 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 60 persen.
Bagi kota-kota yang saat ini berada pada level 2, kata Luhut, akan diberikan waktu selama 2 minggu untuk dapat mengejar target tersebut
"Jika tidak bisa dicapai maka akan dinaikkan statusnya ke level 3," ujarnya.
Luhut mengatakan, pencapaian target cakupan vaksinasi sangat penting, mengingat vaksin sudah terbukti melindungi individu dari sakit parah yang membutuhkan perawatan rumah sakit atau kematian, terutama pada para lansia.
"Oleh karena itu, target vaksinasi yang tinggi sebagaimana disebutkan di atas, adalah salah satu kunci utama dalam fase hidup bersama Covid-19," kata Luhut.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/14/08575161/417-juta-kasus-covid-19-dan-vaksinasi-jadi-indikator-penentuan-level-ppkm