Salin Artikel

Pasca-kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Ditjen Pas Pastikan Beri Atensi Khusus Revitalisasi Lapas dan Rutan

Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Rika Aprianti menegaskan bahwa peristiwa kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang menjadi atensi khusus Kemenkumham untuk mengevaluasi semua pemenuhan khusunya kebutuhan sarana dan prasarana di lapas dan rutan.

"Tentunya dengan kejadian di Lapas Kelas I Tangerang ini menjadi atensi khusus di Lembaga Pemasyarakatan untuk mengevaluasi pemenuhan dan juga implementasi sarana dan prasarana di lapas dan rutan, khususnya yang berpotensi terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di lapas dan rutan," ujar Rika kepada Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

Bahkan, ujar dia, atensi khusus itu langsung dilakukan ketika Ditjen Pemasyarakatan menerima informasi adanya kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.

Rika mengatakan, Dirjen Pas Kemenkumham langsung mengarahkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) untuk melakukan asesmen terhadap sarana dan prasarana di lapas dan rutan yang berpotensi terjadi gangguan kemanan dan ketertiban.

Arahan tersebut khususnya terkait dengan instalasi listrik di semua lapas dan rutan dengan melibatkan pihak expert yang mengerti dan tahu tentang instalasi listrik seperti PLN.

"Dari asesmen ini tentunya kita akan mendapatkan lapas dan rutan mana saja sih ya yang memang harus diprioritaskan terlebih dahulu diperbaiki, dipenuhi sarana dan prasarananya," ucap Rika.

"Karena sekali lagi, kami punya 572 lapas dan rutan, pemenuhan sarana dan prasarana itu tentunya memberi implikasi pada anggarannya," tutur dia.

Di sisi lain, Ditjen Pas mengakui kebanyakan lapas dan rutan yang ada di Indonesia sudah berusia lebih dari 40 tahun seperti halnya Lapas Tangerang.

Oleh sebab itu, asesmen yang dilakukan Kakanwil Kemenkumham terkait atensi yang diminta Ditjen Pas soal sarana dan prasarana di lapas dan rutan akan segera diproses dengan skala prioritas.

"Dengan adanya list dengan sarana dan prasarana lapas dan rutan, kita dapat melakukan prioritas mana saja Lapas dan Rutan yang kita harus dahulukan untuk dipenuhi sarana dan prasarananya, ditambah sarana dan prasarananya jika belum ada juga akan segera dipenuhi," ucap Rika.

Adapun, peristiwa kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang terjadi pada pukul 01.50 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 03.30 WIB.

"Penyebab kebakaran, dugaan awal akibat hubungan pendek arus listrik (korsleting), kepastian penyebab masih dilakukan penyelidikan," ujar Rika, melalui keterangan pers, Rabu (8/9/2021).

Ia menyebutkan, jumlah penghuni Blok C II Lapas Kelas I Tangerang tercatat ada 122 warga binaan yang berada di 19 Kamar dengan kapasitas 38 orang.

Semua warga binaan terdiri atas 119 orang terkait kasus narkoba, dua orang kasus teroris, satu orang terkait kasus pembunuhan, dan dua warga negara asing (WNA) asal Afrika Selatan dan Portugal.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 warga binaan kasus narkotika dan satu warga binaan kasus terorisme meninggal dunia.

"Empat puluh orang ditemukan di lokasi serta satu orang meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit," ucap Rika.

Selain itu, ada delapan orang dirujuk ke RSUD Kota Tangerang dan sembilan orang mengalami luka ringan yang dirawat di klinik Lapas Tangerang.

Kemudian, 64 orang ditempatkan sementara di Masjid Lapas Kelas 1 Tangerang.

Terbaru, tiga narapidana kasus narkoba meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Kota Tangerang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/10/08403991/pasca-kebakaran-di-lapas-kelas-i-tangerang-ditjen-pas-pastikan-beri-atensi

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke