Dante mengatakan, data per 26 Agustus menunjukkan, case fatality rate (CRT) atau tingkat kasus kematian pada kelompok dewasa meningkat yaitu dari 3,27 persen di bulan Juni menjadi 6,45 persen hingga bulan Agustus.
Sementara, itu, tingkat kasus kematian dari Covid-19 pada anak hingga Agustus meningkat 0,68 persen.
"Ini disebabkan karena keterlambatan orangtua untuk membawa anak itu ke tempat pengobatan yang baik," kata Dante dalam Rakornas KPAI secara virtual, Senin (30/8/2021).
Dante mengatakan, biasanya orangtua menganggap anak mereka hanya menderita flu biasa.
Namun, setelah keluhan anak semakin banyak, orangtua baru menyadari bahwa anak mereka terpapar Covid-19 sehingga pengobatan menjadi terlambat.
Oleh karena itu, ia meminta para orangtua mulai mengenali gejala-gejala Covid-19.
"Peran orangtua sangat penting sekali untuk menekan kasus kematian pada anak, sehingga kematian, tidak menunggu anak itu kelihatan sesak dahulu, baru dibawa ke rumah sakit tetapi dari awal sudah langsung diperiksakan ketika anaknya demam," ujar dia.
Dante juga mengatakan, kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak juga mengalami peningkatan 2 persen dibandingkan Juli 2021.
Saat ini, kata Dante, kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak berada di angka 15 persen.
Berdasarkan hal tersebut, Dante mengatakan, data tersebut harus diwaspadai karena anak bisa menjadi salah satu sumber klaster Covid-19 di keluarga.
"Apa yang terjadi pada anak-anak sebagai sumber primer dari klaster keluarga harus dicermati dengan baik, sehingga kita mewaspadai kalau ada anak-anak yang kena," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/30/15323621/kematian-covid-19-pada-anak-meningkat-wamenkes-jangan-tunggu-anak-sesak