Salin Artikel

Hingga Akhir Agustus 2021, 1.967 Tenaga Kesehatan di Indonesia Meninggal akibat Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS.com - LaporCovid-19 melaporkan, sebanyak 1.967 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Jumlah tersebut data sejak awal pandemi pada Maret 2020 hingga hari ini Kamis, 26 Agustus 202.

Kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 paling banyak terjadi pada Juli 2021 yaitu sebanyak 485 orang dan pada Januari 2021 sebanyak 161 tenaga kesehatan,

Sementara sejak awal Agustus 2021 hingga hari ini, dilaporkan sebanyak 111 tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19.

Jawa Timur tercatat sebagai provinsi terbanyak tenaga kesehatannya yang meninggal akibat terpapar Covid-19 yaitu berjumlah 621 orang.

Kemudian disusul Jawa Barat 222, DKI Jakarta 185, Jawa Tengah 185, Sumatera Utara 55, Banten 49, Sulawesi Selatan 47, Kalimantan Timur 30, Riau 27, Lampung 24, Kalimantan Selatan 24, Aceh 20.

D.I Yogyakarta 20, Sumatera Selatan 17, Bali 14, Sumatera Barat 11, Kalimantan Barat 10, Kalimantan Tengah 9, Jambi 8, Kepulauan Riau 7, Papua 7, Bengkulu 6, Sulawesi Tengah 6.

Sulawesi Utara 5, Maluku 4, Papua Barat 4, Sulawesi Tenggara 3, Gorontalo 2, NTT 1, Kalimantan Utara 1, Sulawesi 1Barat 1, Maluku Utara 1.

Sebanyak 341 tenaga kesehatan lainnya yang meninggal akibat Covid-19 tidak diketahui lokasinya.

Berikut rincian tenaga kesehatan Indonesia yang meninggal akibat terpapar Covid-19 seperti yang dikutip dari situs Lapor Covid-19:

  • Elektromedik: 3
  • Tenaga farmasi: 3
  • Epidemiolog: 2
  • Entomolog kesehatan: 1
  • Fisikawan medik: 1

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/27/19573891/hingga-akhir-agustus-2021-1967-tenaga-kesehatan-di-indonesia-meninggal

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke