Hal ini menurutnya jika diperbandingkan dengan puncak kasus positif harian yang pernah mencapai 56.000 pada Juli 2021.
"Alhamdulillah perkembangan kasus harian (Covid-19) di negara kita membaik. Kita ingat, kita di awal Februari kasus harian itu di angka 12.800-an per hari. Kemudian Februari ke Maret, April, Mei, Juni bahkan di 14 Mei itu turun di 2.633," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada "Sarasehan 100 Ekonom" yang disiarkan YouTube INDEF, Kamis (26/8/2021).
Tetapi karena adanya varian delta virus corona, angka positif melompat naik. Jokowi mengungkapkan, pada 15 Juli 2021, angka positif harian mencapai 56.000 kasus.
Saat itu, lanjut dia, tim epidemiolog menyampaikan bahwa jika kenaikaan tidak diwaspadai dan penanganan tidak dilakukan secara cermat kondisi kasus positif harian bisa mencapai 80.000 kasus.
"Kemudian menjadi 160.000 kasus. Kalau itu tak bisa kita hentikan akan naik sampai di atas 400.000. Tapi alhamdulillah setelah berada di titik 50.000 terjadi penurunan," ungkap Jokowi.
Sama halnya dengan kasus harian, kondisi keterisian tempat tidur RS yang merawat Covid-19 (BOR) juga sempat mengalami kenaikan. Pada akhir 2020, BOR nasional mencapai 68 persen.
Kemudian mengalami penurunan hingga BOR turun menjadi 29 persen.
"Kemudian melompat karena varian delta di pertengahan 18 Juli hampir 80 persen. Dan di bebrapa RS sudah mencapai 100 persen," tutur Jokowi.
"Alhamdulillah BOR kita pada hari ini, BOR nasional sudah turun jadi 29 persen. Ini patut kita syukuri," tambah Jokowi.
Sementara itu, berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Rabu (25/8/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 18.671 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.026.837 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/26/11413091/jokowi-alhamdulillah-perkembangan-kasus-harian-covid-19-ri-membaik