Salin Artikel

Kasus Positif Covid-19 Masih Bertambah dan Perintah Jokowi soal Peningkatan Kasus di Luar Jawa-Bali

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 hingga kini masih terus bertambah di Indonesia.

Pada Sabtu (7/8/2021) pukul 12.00 WIB, pemerintah mencatat ada penambahan 31.753 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Penambahan itu membuat total kasus Covid-19 mencapai 3.639.616 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.

Data yang sama mengungkap adanya tambahan 1.588 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Hal ini membuat jumlah kematian akibat Covid-19 berjumlah 105.598 orang sejak awal pandemi menerpa Tanah Air.

Kabar baiknya, tercatat pula penambahan 39.716 pasien yang dinyatakan negatif Covid-19 per Sabtu kemarin.

Dengan demikian, secara keseluruhan ada sebanyak 3.036.194 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Adapun, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 497.824 kasus. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.

Perintahkan respons cepat

Presiden Joko Widodo meminta jajarannya merespons cepat lonjakan kasus yang terjadi di sejumlah daerah.

Jokowi secara spesifik memerintahkan jajaran TNI-Polri terkait peningkatan kasus yang masih bertambah, khususnya di luar wilayah Jawa dan Bali.

"Saya perintahkan kepada Panglima TNI, kepada Kapolri, untuk betul-betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda, dan Danrem, Dandim, Kapolres untuk betul-betul secara cepat merespons dari angka-angka yang tadi saya sampaikan. Karena kecepatan itu ada di situ," kata Jokowi dalam rapat terbatas secara virtual, Sabtu (7/8/2021).

Tercatat angka kasus positif di luar Jawa-Bali pada tanggal 25 Juli 2021 sebanyak 13.200 kasus atau 34 persen dari kasus baru nasional.

Lalu, per 1 Agustus 2021 naik menjadi 13.589 kasus atau 44 persen dari total kasus baru nasional.

Kemudian, per 6 Agustus 2021 naik lagi menjadi 21.374 kasus atau 54 persen dari total kasus baru secara nasional.

Presiden juga menyoroti lima provinsi dengan kenaikan kasus paling tinggi per tanggal 5 Agustus 2021, yaitu Kalimantan Timur dengan 22.529 kasus aktif, Sumatera Utara dengan 21.876 kasus aktif, Papua dengan 14.989 kasus aktif, Sumatera Barat dengan 14.496 kasus aktif, dan Riau dengan 13.958 kasus aktif.

 Tiga strategi

Jokowi pun menegaskan tiga hal penting yang harus segera dilakukan dalam rangka memitigasi penanganan Covid-19.

Pertama, ia menekankan pentingnya pembatasan mobilitas masyarakat.

"Kalau sudah kasusnya gede seperti itu, mobilitas masyarakat harus direm. Yang pertama yang paling penting, ini gubernur semua harus tahu, pangdam, kapolda, semua harus tahu. Artinya mobilitas manusianya yang direm. Paling tidak dua minggu," kata Jokowi.

Kedua, Jokowi mendorong Panglima TNI untuk menggencarkan pengetesan dan penelusuran atau testing dan tracing. Menurut Jokowi, tracing Covid-19 harus dilakukan secara cepat.

"Segera temukan. Testing dan tracing, sekali lagi, segera temukan. Dites ketemu, di-tracing dia kontak dengan siapa, itu yang kedua," tegasnya.

 Ketiga, Jokowi menginstruksikan agar para pasien positif Covid-19 segera dibawa ke tempat isolasi terpusat (isoter).

Terkait hal tersebut, Presiden meminta kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat di daerahnya masing-masing dengan memanfaatkan fasilitas umum.

"Saya minta Menteri PUPR juga membantu daerah dalam rangka penyiapan isoter ini. Terutama di daerah-daerah yang tadi saya sebutkan yang segera harus merespons dari angka-angka yang ada," ujar Jokowi.

Vaksin Covid-19 jangan distok

Selain itu, Jokowi pun mengingatkan jajarannya bahwa kecepatan vaksinasi juga menjadi kunci dalam penanganan Covid-19.

Jokowi meminta semua pihak mendukung vaksinasi Covid-19 nasional. Jokowi pun meminta para kepala daerah tidak menyetok vaksin Covid-19.

Menurut Jokowi vaksin Covid-19 yang tiba di daerah harus segera disuntik ke masyarakat.

"Jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari-dua hari, langsung suntikkan kepada masyarakat. Habis, minta (ke pemerintah) pusat lagi," kata Jokowi.

"Jangan ada stok vaksin terlalu lama, baik di dinkes maupun di rumah sakit dan puskesmas. Perintahkan segera semua, segera suntikkan. Karena kecepatan ini juga akan memberikan proteksi pada rakyat kita. Akan saya ikuti terus, angka-angka harian ini," imbuhnya.

Diketahui, hingga Sabtu (7/8/2021) jumlah orang yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua berjumlah 23.345.264 orang atau 11,21 persen dari target nasional.

Sementara jumlah orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 49.801.823 orang atau 23,91 persen.

Mereka berasal orang yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum, dan anak usia 12-17 tahun.

Adapun pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/08/08520311/kasus-positif-covid-19-masih-bertambah-dan-perintah-jokowi-soal-peningkatan

Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke