"Salah satu jurnal public health England (menyebutkan), vaksin AstraZeneca yang digunakan dalam program vaksinasi nasional dengan 2 dosis, untuk mencegah risiko kita dirawat di RS akibat varian Delta, itu spesifik ya bisa sampai 92 persen," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/7/2021).
"Bahkan tidak ada kematian mereka yang divaksinasi dengan AstraZeneca ini," sambungnya.
Nadia juga mengatakan, dari laporan beberapa rumah sakit, sekitar 96 persen vaksin Sinovac dapat mencegah individu dirawat di rumah sakit akibat terpapar Covid-19.
"Dan menghindari kematian itu 98 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, setiap individu yang divaksinasi masih bisa terpapar Covid-19 karena pada prinsipnya vaksin tidak sepenuhnya dapat memberikan perlindungan.
Ia mengatakan, vaksin bekerja untuk melatih sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan virus.
"Pada prinsipnya vaksin ini tidak 100 persen kebal, jadi masih sangat mungkin untuk terinfeksi karena prinsip kerja vaksin adalah melatih sistem kekebalan tubuh kita," pungkasnya.
Adapun, data dari Kemenkes hingga Selasa (27/7/2021) tercatat 18.666.343 orang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua atau 8,96 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Untuk diketahui, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Sementara itu, untuk vaksinasi dosis pertama, yang sudah disuntik yaitu 45.278.549 orang (21,7 persen).
Masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat rentan, mayarakat umum dan anak usia 12-17 tahun.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/27/19130111/kemenkes-vaksin-astrazeneca-92-persen-efektif-cegah-risiko-dirawat-di-rs