JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said mengatakan, masyarakat harus memahami bahwa terapi plasma konvalesen sangat baik diberikan untuk pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang.
Namun, menurut Sudirman, terapi plasma konvalesen tidak banyak membantu untuk kesembuhan pasien Covid-19 bergejala kritis.
"Yang terbaik menerima plasma konvalesen adalah yang levelnya rendah dan menengah, yang sudah sangat akut, itu tidak akan membantu banyak. Karena itu kalau ada pandangan sedang kritis, mari kita cari plasma, itu sebetulnya usaha yang tidak tepat," kata Sudirman dalam diskusi bertajuk "Jalan Terjal PPKM Darurat" secara virtual, Sabtu (17/7/2021).
Sudirman mengatakan, untuk donor plasma konvalesen yang baik adalah berasal dari penyintas Covid-19 pernah mengalami gejala sedang dan berat.
"Antibodinya itu dimanfaatkan untuk plasma," ujarnya.
Namun, Sudirman mengatakan, jumlah penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasma semakin sedikit.
Sebab, sebagian besar dari mereka takut keluar rumah setelah sembuh dari Covid-19.
"Sekarang tinggal kita dorong supaya makin banyak donor yang bersedia menyumbangkan plasmanya," ucapnya.
Lebih lanjut, Sudirman mengatakan, 90 persen terapi plasma konvalesen efektif menyembuhkan pasien covid-19 dengan gejala ringan.
"Kalau yang ringan dan menengah mendapatkan plasma itu mempercepat proses, karena dengan begitu dia kemasukan elemen antibodi yang baru," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/17/12221311/pmi-sebut-terapi-plasma-konvalesen-efektif-untuk-pasien-covid-19-gejala