Salin Artikel

Survei P2G: 56,1 Persen Orangtua Ragu-ragu dan Tak Setuju PTM Digelar Juli 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 56,1 persen orangtua ragu-ragu dan tidak setuju pembelajaran tatap muka (PTM) atau pembukaan sekolah/madrasah tetap dilakukan pada bulan Juli 2021.

Hal itu diketahui dari survei nasional terhadap vaksinasi anak dan rencana PTM 2021 yang digelar Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G)

Berdasarkan survei P2G, ada lima alasan yang mendasari sikap para orangtua tersebut. Mulai dari tingginya angka penyebaran Covid-19 hingga vaksinasi yang belum secara maksimal dilakukan di satuan pendidikan.

"Semua alasan orang tua ini sangat rasional dan relevan dengan kondisi pandemi akhir-akhir ini," kata Kapala Bidang Advokasi P2G Iman Z Haeri dalam konferensi pers, Minggu (11/7/2021).

Adapun rincian survei dari orang tua yang tidak setujunya PTM bulan Juli yakni 74,9 persen karena kasus Covid-19 semakin meningkat, 21,4 persen karena siswa belum tuntas divaksinasi dan 17,1 persen sekolah/Madrasah berada di zona merah atau orange.

Selain itu, sebanyak 7 persen orang tua menilai sekolah belum siap memenuhi fasilitas pendukung protokol kesehatan dan 2,7 persen guru belum tuntas divaksinasi.

Sementara itu, berdasarkan survei yang sama, sebanyak 43,9 persen orang tua menyatakan setuju sekolah dimulai PTM Juli 2021.

"Mayoritas orang tua setuju terhadap mulainya pembelajaran tatap muka Juli 2021. Padahal kondisi kasus Covid-19 sedang meningkat tajam," kata Iman.

Mayoritas orang tua tersebut, kata Iman, berani memilih opsi PTM tetap digelar saat pasien Covid-19 usia anak-anak juga tinggi.

Bahkan, 1 dari 8 pasien Covid-19 adalah anak dan varian baru Covid-19 saat ini lebih cepat menular.

"Ini yang harus jadi catatan bagi orang tua. Maka dibutuhkan edukasi dan sosialisasi yang utuh dan jelas bagi orang tua," ucap Iman.

Kendati demikian, P2G juga telah menghimpun alasan orang tua menginginkan anaknya sekolah atau melakukan pembelajaran tatap muka pada bulan Juli 2021.

Mayoritas orang tua setuju, kata Iman, lantaran anak-anak jenuh/bosan di rumah sebanyak 41,3 persen.

Selanjutnya, 24,7 persen anak hanya bermain game di rumah dan 21,2 persen lantaran sulitnya akses internet.

Selain itu, ada 9,3 persen orang tua tidak memiliki kompetensi pengajaran di rumah dan 3,5 alasan lainnya.

Menurut Iman, alasan orang tua umumnya bersifat psikologis, walaupun ada alasan lainnya seperti selama PJJ guru hanya memberikan tugas saja, sekolah dinilai sudah siap PTM dan sekolah sudah melakukan uji coba PTM.

Selain itu, orang tua juga menilai lingkungan sekolah aman setelah guru divaksinasi, anak juga sudah kangen sekolah, anak tidak bersosialisasi dengan teman baru, anak malas-malasan belajar, dan orang tua pusing melihat anak hanya bermain saja.

Adapun survei ini dilaksanakan pada tanggal 5 sampai 8 Juli 2021. Sebaran angket seluruh Indonesia meliputi 168 Kota/Kabupaten dari 34 provinsi dengan total 9.287 responden orang tua siswa.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Survei dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sikap orang tua tentang program vaksinasi anak dan rencana pembelajaran tatap muka Juli 2021.

Pengumpulan data dilaksanakan selama 3 hari, mulai 5 Juli - 8 Juli 2021, dengan mengikutsertakan 9.287 responden yaitu orang tua siswa, di jenjang pendidikan SD/MI-SMP/MTs-SMA/SMK/MA, dari 168 kota/kabupaten, dan 34 provinsi seluruh wilayah Indonesia.

Teknik pengumpulan data melalui kuesioner semi tertutup (mixed) berbasis web yang menggunakan aplikasi Google Form, disebarkan via aplikasi Whatsapp ke seluruh jaringan guru P2G.

Teknik sampling acak sederhana (simple random sampling) adalah teknik pengambilan sampel atau elemen secara acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Margin of error 0,75 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/12/09175591/survei-p2g-561-persen-orangtua-ragu-ragu-dan-tak-setuju-ptm-digelar-juli

Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke