Salin Artikel

Survei Median: Hanya 35,3 Persen Responden yang Puas dengan Kinerja Pemerintah Tangani Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) menunjukkan, hanya 35,3 persen responden yang puas terhadap kinerja pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19.

Bahkan, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah pusat masih lebih rendah dibandingkan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.

"Secara berurutan, tingkat kepuasan yang tertinggi itu ada pada pemerintah provinsi, kurang lebih angkanya 37,8 persen, kemudian diikuti oleh pemeirntahan kabupaten kota 36,5 persen dan kemudian tingkat kepuasan terhadap pemerintah pusat itu 35,3 persen," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, Rabu (7/7/2021).

Secara rinci, ia menjelaskan, 30,6 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah pusat dalam menangani pandemi. Sementara, yang merasa biasa saja sebesar 34,2 persen.

Adapun di tingkat provinsi, 25,4 persen responden merasa tidak puas dan 34,2 persen merasa biasa saja.

Sementara itu, 24,5 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah kabupaten/kota dan 38,9 persen responden merasa biasa saja.

"Kalau kita lihat angkanya ini kan selisihnya hanya 1-2 persen, sehingga sebenarnya tidak ada disparitas yang terlalu besar antara tingkat kepuasan pemerintahan pusat," ujar Rico.

Meski begitu, ia mengingatkan, tingkat kepuasan publik yang masih berada di bawah 50 persen semestinya dapat menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk memperbaiki kinerjanya dalam menangani pandemi.

"Kalau kita lihat rentang angkanya masih di bawah 50 persen, maka ini rentangnya antara 30-40 persen, ini artinya eksekutif kita baik di tingkat kota/kabupaten maupun di tingkat provinsi atau bahkan di tingkat pusat itu perlu memperbaiki kinerjanya," kata dia.

Adapun survei ini dilakukan Median melalui kuesioner berbasis Google Form yang disebarkan melalui media sosial Facebook dengan target pengguna aktif berusia 17 tahun hingga di atas 60 tahun.

Ada 1.089 responden yang tersebar di 32 provinsi yang terjaring dalam survei yang berlangsung apda 21-26 Juni 2021.

"Dikarenakan sampel adalah pengguna media sosial maka survei ini tidak dimaksudkan untuk memberi gambaran persepsi populasi secara keseluruhan," kata Rico.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/07/15244221/survei-median-hanya-353-persen-responden-yang-puas-dengan-kinerja-pemerintah

Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke