KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerbitkan surat edaran mengenai imbauan perhatian, kewaspadaan dan penanganan Covid-19 serta persiapan menghadapi Idul Adha 1442 Hijriah.
Surat edaran ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto, pada Jumat (2/7/2021).
Dalam salah satu poin imbauan, PP Muhammadiyah meminta masyarakat tidak terlibat dalam perdebatan yang menyangsikan Covid-19 dan penolakan terhadap vaksinasi.
Menurut PP Muhammadiyah, kedua sikap tersebut mencerminkan sikap tidak menghargai ilmu serta beragama secara bayani, burhani, dan irfani.
"Berdasarkan pertimbangan rasional dan ilmiah yang diajarkan Islam, Muhammadiyah memandang Covid-19 bukan hasil konspirasi akan tetapi nyata adanya sebagai pandemi," dikutip dari surat edaran yang diterima Kompas.com, Jumat.
PP Muhammadiyah menyatakan, mencegah dan mengatasinya pandemi Covid-19 merupakan sikap keagamaan serta keilmuan untuk penyelamatan jiwa.
Oleh karena itu, bagi Muhammadiyah, segala usaha mengatasi Covid-19 termasuk vaksinasi adalah ikhtiar untuk pencegahan, penurunan risiko penularan dan menghilangkan kedaruratan.
"Selain juga bertujuan untuk menjaga keberlangsungan generasi."
Selain itu, melalui surat edaran tersebut, warga Muhammadiyah diminta berempati dan pedulil kepada tenaga kesehatan serta relawan yang menangani pasien Covid-19.
Hal ini mengingat pengorbanan yang sangat besar dari para tenaga kesehatan, relawan, dan rumah sakit sebagai benteng terakhir yang berjuang menangani Covid-19.
Namun, akhir-akhir ini muncul opini dan stigma yang merugikan tenaga kesehatan, relawan, dan rumah sakit.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/02/22362471/pp-muhammadiyah-covid-19-bukan-hasil-konspirasi-tetapi-nyata