Salin Artikel

2,9 Persen atau Lebih dari 59.000 Balita di Indonesia Positif Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka 2 juta orang. Dari jumlah tersebut 2,9 persennya dialami oleh balita atau anak di bawah lima tahun. 

Itu artinya lebih dari 59.500 balita di Indonesia mengalami positif Covid-19. 

Data ini diperoleh dari situs resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia, Jumat (25/6/2021). Anda bisa melihatnya dalam tautan ini.

Data tersebut juga menunjukkan sebanyak 0,6 persen balita dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Sedangkan, 3,1 persen balita harus menjalani perawatan atau isolasi mandiri. Kemudian, 3 persen balita dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Tingginya kasus Covid-19 pada anak, menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Aman Bhakti Pulungan, menjadi alarm bagi kita semua, terutama orang tua agar lebih waspada.

Oleh karena itu, Aman menegaskan orang tua untuk mencegah sebisa mungkin agar anak terhindar dari virus Covid-19. Caranya dengan menghindari membawa anak keluar rumah kecuali dalam keadaan mendesak.

Bila berkegiatan di luar rumah, upayakan untuk menghindari area dengan ventilasi tertutup, kepadatan atau keramaian, dan risiko kontak berat.

Selain itu, tetap mengikuti protokol kesehatan secara disiplin selama di dalam rumah, dalam perjalanan maupun di luar rumah.


Ketika anak-anak sudah berdiam di rumah, tetapi orang tua maupun saudaranya tidak taat protokol kesehatan, saat di perjalanan dan luar rumah sampai pulang, maka risiko membawa virus corona penyebab Covid-19 dan menginfeksi anak-anak masih bisa terjadi.

Selama pandemi Covid-19 terjadi, orang tua harus memastikan anak-anak tetap mendapatkan imunisasi wajib dan rutinnya sesuai rekomendasi IDAI dan dokter ahli. 

"Mari kita bersama, kita jaga anak-anak Indonesia yang hampir 90 juta ini, yang lahir setiap tahunnya ini, penuhi hak anak untuk hidup yang utama," kata Aman.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/25/14164091/29-persen-atau-lebih-dari-59000-balita-di-indonesia-positif-covid-19

Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke