Salin Artikel

Dituding Cari Panggung, Rizieq: Mestinya Jaksa Bersyukur, Bukan Malah Menuduh

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus tes swab RS Ummi Bogor Rizieq Shihab membantah tudingan jaksa penuntut umum (JPU) yang menyebut dirinya mencari panggung saat menyinggung nama sejumlah tokoh dalam pleidoinya.

Menurut Rizieq, dalam pleidoinya, ia justru memuji sikap eks Menko Polhukam Wiranto, eks Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan yang membuka pintu dialog dan rekonsiliasi dengan dirinya.

"Kalau saya ceritakan perisitwa ini dalam pleidoi maupun duplik, justru mestinya jaksa penuntut umum ikut bersyukur adanya upaya dialog rekonsiliasi antara ulama dan umaro, bukan malah menuduh saya cari panggung," kata Rizieq saat membacakan duplik, Kamis (17/6/2021).

Rizieq pun kembali menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Wiranto, Tito, dan Budi Gunawan menghasilkan kesepakatan yang sangat bagus.

Namun, eks pimpinan FPI itu menuding ada operasi liar intelijen hitam yang mengacaukan kesepakatan tersebut.

"Dari sana saya memberi masukan kepada semua pihak, khususnya kepada Wiranto, Budi Gunawan serta Tito agar waspada adanya operasi liar intelijen hitam yang tidak suka melihat dialog dan rekonsiliasi di antara saya dan rezim penguasa," kata Rizieq.

Ia menambahkan, dialog antara dirinya dengan pemerintah Indonesia sudah berlangsung sebelum ia bertemu dengan Tito dan Budi Gunawan di Arab Saudi.

Rizieq mengeklaim, hubungan tersebut semakin baik setelah perwakilan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk berdialog.

"Hasil dialog GNPF maupun PA 212 dengan Presiden Jokowi sangat bagus, namun lagi-lagi tidak terealisasi karena ada gerakan liar intelijen hitam yang tidak suka ada dialog rekonsiliasi antara ulama dan umaro," ujar Rizieq.

Rizieq pun mengingatkan JPU agar tidak berburuk sangka dengan cerita yang ia tuangkan dalam pleidoinya itu.

"Ketahuilah bahwa buruk sangka itu tidak baik, bukan bagian dari akhlak yang mulia, bahkan bisa mengantarkan kepada dosa dan fitnah," kata Rizieq.

Diberitakan sebelumnya, JPU menilai cerita Rizieq mengenai pertemuannya dengan sejumlah pejabat tidak ada kaitannya dengan pokok perkara.

Hal itu dikatakan JPU saat menyampaikan replik di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (14/6/2021).

"Dalam pleidoi, terdakwa menyampaikan cerita-cerita yang nggak ada kaitannya dengan fakta hukum, dengan menyebut beberapa nama ada Budi Gunawan, Eks Menko Polhukam RI Wiranto, Kiai Ma'ruf Amin yang kini jadi Wakil Presiden RI atau Jendral Tito Karnavian," kata jaksa.

Jaksa menyebut, cerita itu tidak ada hubungannya dengan fakta-fakta persidangan dengan perkara a quo.

"JPU menyatakan bahwa cerita-cerita yang disampaikan terdakwa tersebut, JPU menilai tak ada relevansinya," tutur jaksa.

"Cerita terdakwa seakan-akan mencari panggung untuk menyalahkan pihak lain dan membenarkan secara sepihak yang dilakukan oleh terdakwa," lanjut jaksa.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/17/11105311/dituding-cari-panggung-rizieq-mestinya-jaksa-bersyukur-bukan-malah-menuduh

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke