Salin Artikel

LPSK Siap Berikan Perlindungan Korban Dugaan Pelecehan Gofar Hilman

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menegaskan, siap memberikan perlindungan korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan mantan penyiar radio, Gofar Hilman.

"LPSK bisa memberikan perlindungan fisik, hukum kepada korbannya dan termasuk juga memberikan medis dan psikologis," ujar Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

Ia menyatakan perlindungan tersebut bisa dilakukan jika korban yang membeberkan perkara justru dilaporkan ke pihak kepolisian.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar korban mengajukan perlindungan kepada LPSK.

"Silakan korban ajukan permohonan perlindungan ke LPSK bila membutuhkan perlindungan," kata Edwin.

Edwin mencatat, permohonan perlindungan dalam kasus kekerasan seksual ke LPSK hingga kini merupakan tindak pidana terbanyak.

Dengan banyaknya kasus kekerasan seksual itu, Edwin mengingatkan agar para korban tak segan untuk melapor ke pihak kepolisian.

"Kami menyarankan kepada para korban kekerasan seksual untuk tidak segansegan melaporkan peristiwa yang dialami kepada pihak kepolisian," tegas dia.

Sebelumnya diberitakan, sejak Selasa (8//2021) malam, nama Gofar Hilman menjadi trending topic di media sosial menyusul thread yang dibuat @quweenjojo. Akun @quweenjojo yang mengaku diperlakukan tak senonoh oleh Gofar di sebuah acara tahun 2018.

"Di penghujung acara gue maju ke depan niat untuk keperluan Instastory. My mistake. Lalu Gofar tarik dan rangkul gue, ok gue pikir dia humble," tulis akun @quweenjojo.

"Setelah selesai rekam video bareng dia, tangan dia tiba-tiba peluk gue dari belakang. Gue mulai bingung harus gimana karena pelukannya kok kenceng banget? Gue pakai dress selutut, tangan Gofar tiba-tiba masuk ke baju gue. Satu tangan dari atas, satu lagi dari bawah. Gue shock," imbuhnya.

Tanggapan Gofar Hilman

Gofar Hilman angkat bicara tentang tuduhan pelecehan seksual yang ditujukan kepadanya. Tuduhan pelecehan seksual tersebut diungkap akun Twitter bernama @quweenjojo.

"Tanggapan gue soal kejadian yg lagi rame banget di Twitter yg melibatkan nama gue," kata Gofar Hilman di akun Twitter-nya, @pergijauh, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (9/6/2021).

Gofar mengaku masih ingat kejadian yang disebutkan oleh akun @quweenjojo.

"Gue inget banget event itu, di acara tersebut banyak cowok dan cewek yang minta Instastory, di sini gue minta maaf kepada semua pihak yang tidak nyaman ketika gue rangkul, salah gue tidak meminta konsen akan rangkulan itu," ujar Gofar.

Gofar juga membantah tuduhan tersebut.

"Untuk masalah tuduhan pelecehan, di sini gue yakin tidak melakukan hal itu, ada dua orang yang dampingin gue saat itu, 1 orang cewek panitia dan 1 orang cowok asisten gue, mereka yang jagain gue sampe masuk mobil di akhir acara," lanjut Gofar Hilman.

Dia menyatakan kedua orang yang mendampinginya ketika itu memastikan pelecehan itu tidak terjadi.

"Konfirmasi mereka bilang bahwa gue gak melakukan seperti yang dituduhkan tsb. Biar sama-sama enak, gue siap menyelesaikan masalah ini sebaiknya sih secara hukum, tapi kalau ada usulan lain gue siap mendiskusikan masukannya. karena melibatkan fitnah pake nama gue di sini," tulis Gofar.

Gofar Hilman menambahkan timnya sedang berusaha menghubungi pemilik akun @quweenjojo untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Tim gue sedang reach yang bikin thread tsb, smoga bisa selesai secepatnya," lanjutnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/10/13321881/lpsk-siap-berikan-perlindungan-korban-dugaan-pelecehan-gofar-hilman

Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke