Salin Artikel

UPDATE: 1.850.206 Kasus Covid-19 di Tanah Air dan Perlunya Sosialisasi Masif Lawan Hoaks Vaksin

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, hingga Sabtu (5/6/2021), ada 1.850.206 orang yang terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Angka itu didapatkan setelah ada penambahan 6.594 kasus positif baru selama 24 jam terakhir.

Sementara itu, ada penambahan 4.241 pasien Covid-19 sembuh, sehingga total pasien sembuh kini berjumlah 1.701.784 orang.

Kemudian, kematian akibat Covid-19 bertambah 153 kasus, sehingga total pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 51.449 orang.

Hingga kemarin, pemerintah telah memeriksa 17.171.338 spesimen Covid-19 dari 11.532.985 orang. Penularan Covid-19 telah berdampak pada 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Kasus tertinggi di Jakarta dan Jateng

Dari total 6.594 kasus positif baru kemarin, sebanyak 1.317 kasus di antaranya tercatat di DKI Jakarta. Disusul Jawa Tengah dengan 1.092 kasus dan Jawa Barat dengan 933 kasus.

Terkait dengan program vaksinasi nasional, pemerintah menyatakan hingga kemarin, jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua yaitu 11.124.356 orang. Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama yakni sebanyak 17.617.095 orang.

Sasaran vaksinasi yang ditargetkan pemerintah hingga tahap kedua ini yaitu sebanyak 40.349.049 orang. Mereka terdiri atas tenaga kesehatan, lansia, dan petugas publik.

Dengan demikian, cakupan vaksinasi dosis kedua baru mencapai 27,57 persen dari total sasaran, sementara cakupan vaksinasi dosis pertama yaitu 43,66 persen.

Sosialisasi masif lawan hoaks vaksin

Di tengah upaya pemerintah menggenjot vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, kabar bohong atau hoaks terkait vaksin Covid-19 masih beredar luas.

Hal itu dikhawatirkan membuat masyarakat justru enggan divaksinasi sehingga memperlambat upaya mencapai herd immunity. Karena itu, sosialisasi dan informasi yang benar perlu lebih masif diberikan oleh sumber informasi tepercaya.

Pemerhati imunisasi yang juga Sekretaris Eksekutif Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (TAGI), Julitasari Sundoro, mengatakan, hoaks yang diterima masyarakat merugikan pelaksanaan vaksinasi yang sedang berjalan.

Ini berpotensi membuat cakupan vaksinasi menjadi rendah. Masyarakat diharapkan bisa lebih bijak memilih sumber informasi dari institusi yang kredibel dan terpercaya.

"Masyarakat harus mengecek kembali kalau ragu akan informasi yang diterima. Jangan malah langsung menyebarkannya," kata Julitasari dalam siaran pers yang dikutip Kompas.id, Jumat (4/6/2021).

Julitasari menambahkan, masyarakat juga sebaiknya tidak takut dan ragu untuk divaksin. Vaksin mengandung antigen dari virus SARS-CoV-2 yang diperlukan untuk membentuk antibodi dalam melawan Covid-19.

Efek samping yang timbul setelah vaksinasi, seperti demam atau bengkak di tempat penyuntikan, merupakan hal yang wajar sebagai dampak dari proses pembentukan antibodi dalam tubuh seseorang.

Biasanya, reaksi lokal seperti itu akan hilang selama dua hari setelah vaksin diberikan. Jika ada kondisi yang memang dikeluhkan, sebaiknya penerima vaksin bisa langsung menghubungi nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/06/08313251/update-1850206-kasus-covid-19-di-tanah-air-dan-perlunya-sosialisasi-masif

Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke