Salin Artikel

Dirsoskam Antikorupsi KPK Curiga Ada Ruangan Tertentu yang Disiapkan bagi 75 Pegawai yang Tak Lolos TWK Saat Tes

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono menduga ada ruang tertentu yang disiapkan untuk pada saat tes wawasan kebangsaan (TWK). 

Ruang itu, imbuh dia, diduga dikhususkan untuk menjadi tempat tes bagi pegawai KPK yang telah masuk dalam daftar untuk tidak diloloskan saat TWK.

“Boleh dibilang gitu (ruang pembantaian), ada pattern-nya (polanya) di sana. Mungkin ini sudah ada daftar sebelum diwawancara atau sebelumnya,” kata Giri dalam acara Aiman seperti dikutip dari Kompas TV pada Senin (31/5/2021) malam.

Dugaan itu, imbuh Giri, diperoleh dari berbagai informasi dari rekan kerjanya. 

Bahkan, berdasarkan informasi yang didapatkan Giri, sudah ada dua orang pimpinan yang mengonfirmasi keberadaan daftar nama pegawai sebelum tes dilakukan.

“Jadi ini terkait dengan pernyataan beberapa teman saya yang ketika pimpinan baru masuk sudah memberikan daftar waktu itu, ‘ini lah orang-orang yang dipandang berbahaya’. Jadi teman saya bercerita, ada Mas Harun, Novel. Dan ada 2 pimpinan mengkonfirmasi tentang daftar itu tadi,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Giri mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam proses pelaksanaan TWK yang dialaminya.

Giri mencurigai 75 pegawai yang tidak lolos TWK melakukan ujian dari beberapa tempat ruangan yang sama.

“Saya curiga karena setelah saya teman-teman yang nggak lolos tuh dari 75 itu berada di ruang yang sama. Padahal wawancara itu ada 30 ruang,” ujarnya.

Selain itu, Giri mengaku mendapat perlakukan yang agak berbeda dari pegawai lainnya. Ia menyebut diwawancara oleh dua asesor sementara pegawai lainnya hanya diperiksa oleh 1 orang.

Ia mengatakan, para asesor yang mewawancarainya tidak memperkenalkan diri. Bahkan, mereka mengetahui informasi detil mengenai rumah Giri di kampung halaman daerah Ponorogo.

Giri pun mengaku heran, saat asesor mengetahui nama-nama lokasi sekitar rumah di kampung halamannya yang hanya diketahui oleh warga setempat.

“Saya tuh ketika diwawancara menunggu hampir 2 jam di ruangan itu. Padahal pewawancara ada, ruangan sudah kosong. Kemudiian diwawancara lebih dari 1 jam. Yang lain di wawancara 1 orang. Saya diwawancara 2 orang,” ungkapnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai keberadaan ruang tertentu itu, Juru Bicara KPK Ali Fikri mengungkapkan bahwa penyelenggara TWK adalah Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang bekerja sama dengan beberapa instansi terkait.

"Untuk materi dan teknis pelaksanaan TWK bukan KPK," ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (1/6/2021).

Diketahui, polemik 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK masih terus berlanjut hingga saat ini.

Informasi terbaru menyebut, 51 dari 75 pegawai yang tidak lolos akan diberhentikan pada bulan November mendatang.

Mereka dinilai sudah tidak bisa dibina melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) terkait wawasan kebangsaan.

Sementara itu, 24 pegawai lainnya, diberi kesempatan untuk mengikuti diklat untuk diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), meskipun masih memiliki potensi untuk tidak lolos dalam proses diklat terebut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/01/12265351/dirsoskam-antikorupsi-kpk-curiga-ada-ruangan-tertentu-yang-disiapkan-bagi-75

Terkini Lainnya

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke