Effendi pun menilai BSSN gagal melaksanakan tugasnya menjaga keamanan siber karena ada ratusan juta praktik peretasan yang terjadi di Indonesia, termasuk peretasan yang diduga dilakukan terhadp data BPJS Kesehatan.
"Tugas BSSN itu menjaga keamanan siber, jadi bukan kamu yang kasih kuliah ke rakyat Indonesia, beritahukan apa tugasnya, tugas Anda itu gagal," kata Effendi dalam diskusi yang disiarkan akun YouTube MNC Trijaya, Sabtu (29/5/2021).
"Ratusan juta itu hacker itu ke Republik Indonesia, rautsan juta, ini hanya salah satunya ini," ujar dia.
Effendi juga mempertanyakan langkah BSSN setelah munculnya isu kebocoran data yang masih berkoordinasi ke sana-sini.
Politikus PDI Perjuangan itu berpendapat, BSSN seharusnya mengambil inisiatif untuk mengatasi hal tesebut sebagai bagian dari tugasnya menjaga kemanan siber.
"Minta tidak diminta, kalian harus masuk, mem-protect melindungi itu. Eggak ada begitu 'kita menunggu, ini urusan bareskrim urusan apa,' kasih saja ke pos polisi sekalian," ujar Effendi.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, sampel data 279 juta penduduk Indonesia yang bocor diduga merupakan data BPJS Kesehatan.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi dalam laman resmi Kemenkominfo, Jumat (21/5/2021).
Dedy menyebutkan, ada kesamaan strukur seperti nomor kartu, kode kantor, data keluarga/data tanggungan, hingga status pembayaran terkait BPJS Kesehatan dalam data yang bocor.
Namun, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi untuk memastikan data yang bocor benar berasal dari BPJS Kesehatan atau tidak.
"Sebetulnya itu (data) yang ia tawarkan benar punya BPJS atau bukan, itu belum tahu. Tapi bahwa itu mirip, iya, tapi datanya apa data BPJS? Belum tahu. Nah, itu sedang dilakukan satu investigasi," kata Ali, Selasa (25/5/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/29/15050031/data-bpjs-kesehatan-diduga-bocor-anggota-komisi-i-kritik-kinerja-bssn