Salin Artikel

Alarm Lonjakan Kasus Covid-19 yang Mesti Diwaspadai

Sambil menjelaskan kenaikan kasus, Nadia bilang data itu jadi alarm tanda waspada.

Alarm kian kencang karena mobilitas warga menjelang Hari Raya Idul Fitri meningkat. Mudik dan berbelanja kebutuhan Lebaran ke pusat perbelanjaan adalah salah satu faktornya.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, pada Senin (10/5/2021) menyebut, sejumlah provinsi mengalami peningkatan mobilitas penduduk dalam tujuh hari terakhir.

Umumnya, mobilitas meningkat di sektor ritel dan pusat perbelanjaan.

Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara adalah yang paling tinggi kenaikannya.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyebutkan bahwa kasus Covid-19 naik di 11 provinsi.

Dari angka tersebut, 5 provinsi di antaranya mengalami peningkatan yang cukup tajam.

"Dari 30 provinsi yang melaksanakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro, 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian dengan 5 provinsi yang meningkat cukup tajam," kata Airlangga. 

Lima provinsi yang dimaksud Airlangga yakni Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh dan Kalimantan Barat.

Ia menyebut, kenaikan ini terjadi karena masuknya pekerja migran ke Tanah Air.

Menurut Airlangga, kenaikan kasus Covid-19 menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit rujukan virus corona pada tujuh provinsi meningkat menjadi lebih dari 50 persen.

Rinciannya yaitu Sumatera Utara 63,4 persen, Riau 59,1 persen, Kepulauan Riau 59,9 persen, Sumatera Selatan 56,6 persen, Jambi 56,2 persen, Lampung 50,8 persen, dan Kalimantan Barat 50,6 persen.

Sementara, lanjut Airlangga, bed occupancy rate di rumah sakit rujukan Covid-19 di Pulau Jawa rata-rata berada di bawah 40 persen. Angka ini disebut yang terendah sepanjang periode PPKM mikro.

"Kalau kita lihat di Wisma Atlet relatif rendah 21,47 persen, terisi 1.287 tempat tidur dari kapasitas 5994 tempat tidur," terangnya.

Untuk menekan angka peningkatan kasus Covid-19, pemerintah berencana kembali memperpanjang masa berlaku PPKM mikro.

"PPKM mikro tahap ke-8 yaitu 18-31 Mei akan diperpanjang dengan cakupan tetap di 30 provinsi," kata Airlangga.

Airlangga juga mengungkapkan, lebih dari 4.000 orang pemudik dinyatakan positif Covid-19 lewat tes secara acak selama larangan mudik.

"Secara umum, pengetatan yang dilakukan oleh Polri itu di 381 lokasi. Dan Operasi Ketupat, kemarin jumlah pemudik yang di-random testing dari 6.742 (orang), konfirmasi positifnya 4.123 orang," kata Airlangga.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi tersebut.

Salah satunya yakni kesiapan rumah sakit yang disebutnya cukup untuk mengatasi lonjakan kasus.

Budi berharap tak ada lonjakan kasus Covid-19 baik menjelang maupun seusai Lebaran nanti. 

"Tapi toh kalau pun terjadi peningkatan penularan, kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget dan cukup fasilitasnya," ujar Budi.

Ketersediaan kapasitas di RS

Budi menyebutkan, total ada 390.000 tempat tidur yang ada di RS seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, yang dapat dipakai pasien Covid-19 adakah 70.000 tempat tidur.

Kemudian kapasitas ICU secara nasional tercatat sebesar 22.000 tempat tidur. Dari jumlah itu, saat ini sebanyak 7.500 tempat tidur di ICU diperuntukkan bagi pasien Covid-19.

Sementara itu untuk ICU, dari 7.500-an tempat tidur yang telah terisi sebanyak 2.500 tempat tidur.

Dalam kesempatan yang sama, Budi mengungkapkan keterisian tempat tidur di rumah sakit mengalami peningkatan di delapan provinsi. 

"Jadi beberapa daerah, beberapa ya, gubernur, wali kota, bupati tolong dijaga ya yang sudah cukup tinggi adalah Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Jambi Kalimantan Barat, Lampung dan NTT," ujar Budi.

"Ini adalah 8 provinsi dengan tingkat keterisian tertinggi tempat tidur isolasinya maupun tempat tidur ICU," tutur dia.

Selain itu, Budi juga mengingatkan sejumlah provinsi di Pulau Jawa karena tingkat keterisian RS berpeluang meningkat.

Secara berturut-turut, Budi menyebut Yogkarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Timur.

"Saya menghitungnya ini bed occupancy rate (BOR) terhadap Covid-19, bukan BOR terhadap RS keseluruhan. Melainkan BOR terhadap khusus tempat tidur Covid-19 dan BOR terhadap khusus ICU Covid-19 sehingga kita bisa lebih realistis melihat angkanya," kata Budi.

Selain kesiapan RS, Budi menuturkan, sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan saat ini belum memiliki stok obat terkait Covid-19 yang cukup.

"Jadi beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan memang kita amati stok obatnya masih belum cukup. Nah kita masih punya waktu sebelum Lebaran kita akan isi dengan ketersediaan obat," jelasnya.

"Pesannya di sini adalah tolong bantu teman-teman dari pemda agar bisa memonitor dan mempersiapkan RS, alat kesehatan, dokter dan tenaga kesehatan yang di sana," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/11/06520461/alarm-lonjakan-kasus-covid-19-yang-mesti-diwaspadai

Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke