JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, hampir semua provinsi di Pulau Sumatera mengalami peningkatan kasus positif. Kemudian, angka kematian juga naik dan jumlah kasus kesembuhan pasien menurun.
"Kalau kita lihat, hampir semua provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan kasus, baik kasus aktif, dan juga menurunkan angka kesembuhan, serta meningkat seluruh provinsi angka kematiannya," kata Doni, seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/5/2021).
Doni mengatakan, salah satu penyebab kenaikan kasus itu yakni masyarakat yang mudik ke kampung halaman sebelum Ramadhan.
Untuk mencegah kasus Covid-19 kian melonjak, Doni meminta pemerintah daerah di Pulau Sumatera melakukan langkah antisipatif.
"Khususnya kepada seluruh pejabat di Pulau Sumatera untuk betul-betul melakukan evaluasi secepat mungkin, jangan sampai terlambat," ujarnya.
Jika upaya pencegahan terlambat, kata Doni, bukan tidak mungkin terjadi ledakan kasus Covid-19, seperti yang terjadi di Jakarta pada September hingga Oktober tahun lalu.
Akibat adanya pelonggaran pada berbagai sektor dan berbagai momen libur panjang, pasien Covid-19 tak terkontrol dan memenuhi seluruh rumah sakit.
"Pengalaman-pengalaman ini diharapkan betul-betul menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak terulang kembali pada periode mendatang," kata Doni.
Doni juga meminta masyarakat betul-betul mematuhi larangan mudik Lebaran. Ia menyebut, 7 persen masyarakat Indonesia nekat hendak mudik meski pemerintah telah melakukan pelarangan.
Ia mengingatkan, pasca-Lebaran 2020 kasus Covid-19 melonjak 93 persen karena masih ada masyarakat yang mudik meski sudah dilarang.
Doni juga mengajak para orangtua di kampung halaman menyampaikan pesan serupa ke keluarga atau sanak saudara.
"Jangan dulu liburan di kampung, Jangan Lebaran di kampung. Bersabar, bersabar ini adalah salah satu kunci kita untuk sukses mengendalikan Covid," katanya.
Doni menambahkan, sekalipun sudah mengantongi hasil negatif dari tes Covid-19, seseorang belum tentu bebas dari virus corona.
Sebab, sangat mungkin orang tersebut tertular virus dalam perjalanan mudik.
Jika demikian, virus akan menyebar ke para orang tua di kampung halaman karena adanya interaksi atau kontak dekat yang terjadi melalui salaman atau pelukan.
"Yang masih punya keinginan untuk mudik, tolong sekali lagi dikendalikan keinginan tersebut untuk bersabar. Jangan mudik," kata Doni.
Adapun larangan mudik berlaku pada 6-17 Mei 2021. Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menegaskan bahwa aturan ini berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Pada Lebaran kali ini pemerintah memutuskan melarang mudik bagi ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta, dan seluruh masyarakat," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/4/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/03/16494591/satgas-hampir-semua-provinsi-di-sumatera-mengalami-peningkatan-kasus-covid