Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat bertemu dengan Dewan Direksi PT Bank Riau Kepri melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro, Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (21/04/2021).
Tidak hanya itu, kata dia, pengembangan kawasan industri halal di Riau juga menjadi potensi baik yang dapat dimanfaatkan.
"Riau sebagai provinsi dengan potensi industri terbesar di Indonesia memiliki peluang untuk berkontribusi dalam pengembangan industri, baik keuangan syariah maupun kawasan halal," kata Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Kamis (22/4/2021).
Khusus kawasan inudstri halal, kata dia, saat ini sudah ada tiga lokasi yang difungsikan.
Ketiganya adalah Modern Cikand di Banten, Eco Industrial Park Safe n Lock di Sidoarjo, dan Bintan Inti di Kepulauan Riau (Kepri).
"Di Riau-nya belum ada,” kata dia.
Ma'ruf menilai, peluang tersebut semakin terbuka lebar dengan akan dikonversinya Bank Riau Kepri menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
Apalagi Bank Riau Kepri memiliki performa yang baik sehingga memungkinkan untuk segera dikonversi menjadi BUS.
"Saya harap dengan kehadiran BUS di Riau dan Kepri, industri halal di dua provinsi tersebut juga dapat berkembang," kata dia.
Di samping itu, Ma'ruf juga berharap dengan berkonversinya Bank Riau Kepri menjadi BUS, maka Bank Riau dapat menjadi kanal pengembangan dana sosial syariah, seperti zakat dan wakaf.
Terlebih, kata dia, per tahunnya potensi wakaf ada sebesar Rp 180 triliun.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari mengatakan, saat ini nilai aset Bank Riau Kepri sudah mencapai Rp 30 triliun.
"Dengan aset ini, Insya Allah dengan berkonversi menjadi BUS sepenuhnya, kami langsung menjadi bank syariah terbesar ketiga di Indonesia,” ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/22/10183671/wapres-sebut-provinsi-riau-berpeluang-kembangkan-industri-ekonomi-dan