Salin Artikel

Indonesia Dinilai Tak Cukup Hanya Andalkan Jumlah Penduduk, Puan: Pembangunan Manusia Harus Dilakukan

Untuk itu, ia menekankan apa yang seharusnya dilakukan Indonesia saat ini adalah pembangunan manusia guna mencapai tujuan tersebut.

"Tentu saja jumlah yang besar tidaklah cukup. Pembangunan manusia harus dilakukan seutuhnya," kata Puan dalam pidato pembukaan Talkshow peringatan Hari Kartini bertajuk "Perspektif Generasi Milenial Tentang Kartini", Rabu (21/4/2021).

Ia menjelaskan, berdasarkan data sensus Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 27 persen jumlah penduduk Indonesia adalah generasi Z.

Sementara itu, 25 persen jumlah penduduk Indonesia merupakan generasi milenial. Sehingga apabila ditotal, ada sekitar 52 persen penduduk Indonesia merupakan generasi muda.

Oleh karena itu, Puan menaruh harapan, pembangunan manusia Indonesia dapat melahirkan manusia-manusia yang cinta Tanah Air dan memajukan bangsa.

"Sehingga lahir manusia-manusia Indonesia yang cinta pada Tanah Air, memberikan rasa percaya diri sebagai bangsa serta memiliki kemampuan dan mau untuk membangun kemajuan bangsa dan negara," ucapnya.

Adapun pembangunan manusia tersebut, kata Puan, tak lepas dari kisah hidup Kartini yang mendorong pendidikan bagi perempuan.

Menurut dia, kisah Kartini itu telah menginspirasi dan membuka pemikiran banyak orang akan pembangunan manusia.

"Karena itu, mari kita melanjutkan perjuangan Kartini dan para pahlawan nasional kita. Dengan terus memperkuat nation and character building," nilai Puan.

Lebih lanjut, Puan juga menilai bahwa Kartini sangat visioner dengan perjuangannya untuk memajukan pendidikan manusia dalam hal ini perempuan.

Sebab, ia berpendapat bahwa yang akan membedakan dan membuat manusia unggul adalah karena kecerdasan yang tak bisa dimiliki oleh robot ataupun mesin.

Dalam hal ini, sebut Puan, manusia memiliki kemampuan nation and character building.

"Ada tiga hal yang perlu kita perhatikan saat melakukan nation and character building. Pertama, kita perlu membangun kualitas hidup manusia. Kedua, kita perlu membangun kapabilitas manusia. Ketiga, kita perlu membangun karakter manusia Indonesia," ucapnya.

Puan mengatakan, hasil dari nation and character building tersebut adalah identitas diri yang kuat sebagai manusia Indonesia.

Dengan hasil tersebut, ia meyakini bahwa tantangan zaman yang terus berganti, akan teratasi sebagai sebuah bangsa jika memiliki nation and character building.

"Di sinilah terlihat bahwa nation and character building besar perannya untuk menghadirkan manusia-manusia tangguh, kreatif, inovatif, dan adaptif yang tetap kuat jiwa Keindonesiaannya. Saya percaya bahwa generasi milenial dan generasi Z Indonesia adalah generasi hebat," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/22/09411791/indonesia-dinilai-tak-cukup-hanya-andalkan-jumlah-penduduk-puan-pembangunan

Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke